Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Dia Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional

Sabtu, 22 Mei 2021 20:49 WIB
Ini Dia Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat menyampaikan tingkat margin pembiayaan bank syariah saat ini sudah jauh membaik. 

Bahkan, bank besar seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai sudah mampu bersaing dengan bank kenvensional dalam hal tingkat margin. "Perlu dilihat lagi. Tingkat margin perbankan syariah saat ini sudah kompetitif terutama di bank besar," katanya. 

Baca juga : Hari Keragaman Hayati, Perusahaan Limbah Urus Konservasi Elang Jawa

Terkait masih adanya pembiayaan di bank syariah yang mahal hal ini bukan karena aspek syariahnya namun lebih kepada aspek ekonominya seperti dari ukuran atau size dari bank syariahnya dan struktur dana pahak ketiga bank syariah tersebut yang mungkin masih banyak berasal dari dana-dana mahal seperti deposito. 

Baru-baru ini, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) yang juga investor saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mengkritik perbankan syariah yang masih menawarkan pembiayaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional.  "Ini baru permulaan, saya mau buka mahalnya pembiayaan dibandingkan konvensional, biar masyarakat melek," kata dia dalam keterangan lewat akun Instagram, @yusufmansurnew.

Baca juga : Pembiayaan Di Bank Syariah Mampu Bersaing Dengan Konvensional

Terkait komentar Yusuf Mansur, Emir tak mau mengomentarinya secara langsung. Namun, di luar itu masih banyak ulama yang menganjurkan untuk mendukung perbankan syariah. “Bagaimana pun bank adalah entitas yang sangat penting dalam perekonomian namun yang kurang sesuai dari bank konvensional adalah mode operasinya yang mengandung unsur-unsur yang dilarang oleh syariah. Oleh karena itu, yang perlu diubah adalah mode operasi banknya. Itulah alasan kenapa muncul bank syariah di dunia," sebutnya dalam keterangan pada rm.id.

Emir memaparkan menabung di perbankan syariah memiliki perbedaan yang signifikan dengan perbankan konvensional, dimana tidak ada yang namanya bunga. Akan tetapi lebih menggunakan bagi hasil. Dalam hal ini, akad yang dimaksud adalah akad mudharabah. Dimana akad tersebut merupakan perjanjian kerja sama antara shohibul mal atau nasabah dengan mudharib atau pihak bank. Pada akad ini, nasabah sebagai penyedia uang dan pihak bank sebagai pengelola uang.                                                                                               

Baca juga : Kawal Pengetatan Perjalanan, Bandara AP II Sesuaikan Jam Operasional Penerbangan

Pembiayaan di bank syariah juga tidak menggunakan akad pinjaman berbasis bunga, namun menggunakan akad jual beli, sewa, dan akad-akad fikih muammalah lainnya. "Kan saya ada jualan nih, jual beli barang Rp3 ribu dijual Rp5 ribu, yang Rp2 ribu kita sebut apa? Keuntungan. Walau pun sama sama tambahan. Kalau saya pinjamin Rp3 ribu , kemudian saya minta jadi Rp5 ribu yang Rp2 ribu itu namanya bunga. Tapi kalau saya jual barang nya dari Rp3 ribu ke Rp5 ribu, apakah Rp2 ribunya disebut bunga? Kalau dalam keseharian kita bukan bunga. Nah sama kalau bank syariah, walaupun dia bank, dia itu tidak memberikan pinjaman, dia itu melakukan jual beli Murabahah, kalau di bank syariah itu ada akad,” papar Emir.

Dia mengaku sangat menyayangkan saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami sistem perbankan syariah. Artinya literasi tentang perbankan syariah masih menjadi pekerjaan rumah bersama. “Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa perbankan syariah menggunakan bunga,” tutupnya. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.