Dark/Light Mode

Universitas Nasional Gelar International Talk, Respon Pasca Gencatan Senjata Palestina Israel

Jumat, 28 Mei 2021 15:00 WIB
Universitas Nasional Gelar International Talk, Respon Pasca Gencatan Senjata Palestina Israel

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional bekerjasama dengan Nassar Foundation Malaysia menyelenggarakan International Talk “Palestine: Post Ceasefire, International Response” pada Kamis, (27/5) melalui aplikasi zoom meeting.

Kepala P3M Sekolah Pascasarjana UNAS Dr. Robi Nurhadi mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya international talk ini adalah membangun gelombang artikulasi politik dari non-state actors agar dapat memberi penguatan perdamaian yang lebih substantif dan kuat pasca gencatan senjata.

Ia menjelaskan bahwa inisiatif penyelenggaraan international talk bermula dari situasi konflik yang terjadi di Palestina. Pada tataran strategis, lanjut Robi, diskusi ini diharapkan dapat mendorong lahirnya cluster baru yang ditopang oleh non-state actors untuk penciptaan solusi damai Palestina yang substansial.

Baca juga : Rakyat Palestina Pesta Pora

“Dunia sudah cukup memberikan ruang kepada state actors dalam mencari solusi damai namun hasilnya masih seperti yang kita lihat saat ini. Momentum ceasefire ini seharusnya dapat digunakan oleh non-state actors untuk menciptakan tatanan orde baru dunia dengan tujuan melahirkan kemerdekaan bagi Negara Palestina,” imbuhnya dalam International Talk.

Robi menambahkan, kemerdekaan Palestina menjadi kata kunci untuk menghentikan peningkatan jumlah korban yang meninggal di Palestina dan Israel. Sehingga kemerdekaan Palestina sangat penting dan perlu diakui bersama-sama.

“Negara-negara dunia dengan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa sebenarnya tahu apa yang harus dilakukan untuk membangun perdamaian Palestina-Israel. Tetapi mereka tidak tahu bagaimana berhenti sejenak untuk berhenti memikirkan posisi siapa mereka dalam sistem dunia modern saat ini,” kata Robi.

Baca juga : Gelora : Gencatan Senjata Bukti Kekuatan Militer Palestina Meningkat

Ia pun menyebut, para pemimpin negara yang terlibat dalam debat isu Palestina-Israel lebih tertarik untuk memastikan siapa yang mendapatkan apa atau siapa yang menjadi negara inti. Dari pada menggunakan kekuatan negara untuk menegakkan keadilan bagi Palestina dan membangun perdamaian sejati untuk Palestina-Israel.

Karena itu, Robi mengajak rakyat di dunia untuk bersama-sama mengakui kemerdekaan Palestina dan mendukung tercapainya perdamaian dengan Palestina sebagai negara yang berdaulat.

“Kami menyerukan kepada warga dunia untuk tetap menjadi manusia dalam menghadapi setiap konflik internasional. Karena hanya perlu sebagai manusia untuk memastikan perdamaian Palestina-Israel terwujud. Jika pemerintah berbagai negara di dunia tidak ingin mengakui kemerdekaan Palestina yang sebenarnya, maka kami menyerukan kepada semua rakyat, dimanapun negara mereka berada, untuk memberikan pengakuan kepada negara Palestina yang berdaulat dengan wilayah yang jelas,” jelasnya.

Baca juga : Rayakan Gencatan Senjata, Warga Palestina Takbir

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Direktur Sekolah Pascasarjana UNAS Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A. ini turut mengundang para aktivis (non state actor) sebagai pembicara baik dari dalam maupun luar negeri yaitu Mufti of Australia Darul Fatwa Australia Dr. Sheikh Salim Alwan Al-Hussainiyy, Mufti of Ukraine, President of the Islamic University, Ukraine Dr. Sheikh Ahmad Tamim, The Chairman of Nassar Foundation, Malaysia Dato Dr. Nasharudin Mat Isa.

Selanjutnya, Researcher From Gaza, Palestine Dr. Syarif Syamalla, Associate Professor Frostburg State University Maryland, USA Dr. Haiyun Ma, Faculty member at the School of Global Studies, Thammasat University Bangkok, Thailand Dr. Sheikh Mohammad Altafur Rahman, General Secretary of The India Forum for Moderation and Dialogue, India Dr. Muhammad Saleem Nadwi, dan Indonesia Council of Ulama (MUI), International Analyst from Universitas Nasional Dr. Robi Nurhadi. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.