Dark/Light Mode

Lagi, Hujan Rudal Hamas Dekati Penyimpanan Senjata Nuklir Israel

Selasa, 18 Mei 2021 18:07 WIB
Pangkalan udara Israel, Tel Nof. [Foto: Geoeye / Science Photo Library]
Pangkalan udara Israel, Tel Nof. [Foto: Geoeye / Science Photo Library]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok perlawanan Palestina, Senin (17/5/2021) sore menghujani pangkalan udara militer rezim Zionis Israel, Tel Nof dengan sejumlah rudal. Demikian diungkap Brigade Ezzedine Al Qassam, sayap militer Hamas, dikutip Pars Today.

Sampai saat ini, kelompok perlawanan Palestina di Gaza sudah menembakkan lebih dari 3.000 rudal, sebagai aksi balasan serangan Israel.

Israel Defense Forces (IDF) sendiri mengaku, berhadapan dengan tingkat serangan rudal paling tinggi dalam perang terbaru melawan kelompok perlawanan Palestina.

Baca juga : Rudal Palestina Hantam Kapal Perang Israel

Sebelumnya, stasiun televisi Al Arabiya memperkirakan, selama ini, lebih dari 14.000 unit rudal disimpan di gudang senjata Hamas.

Namun tak ada konfirmasi resmi dari pihak IDF tentang serangan Hamas ke Pangkalan Udara Tel Nof ini. Padahal, pangkalan ini terletak hanya beberapa mil dari kompleks Pangkalan Udara Sdot Micha, di mana senjata nuklir Israel dilaporkan disimpan.

Tepat di selatan tempat latihan Zachariah Jericho 2, juga terdapat beberapa bunker keras yang menampung bom gravitasi nuklir untuk pesawat di pangkalan udara Tel Nof beberapa kilometer ke arah barat laut.

Baca juga : Serangan Balasan, Hamas Kembali Tembakkan Puluhan Roket Ke Israel

Pangkalan Angkatan Udara Tel Nof, juga dikenal sebagai Pangkalan Angkatan Udara 8 (Air Force Base 8), adalah salah satu dari tiga pangkalan udara utama Angkatan Udara Israel. Pangkalan ini terletak di dekat Rehovot, Israel.

Tel Nof menampung beberapa skuadron tempur, helikopter, dan angkutan udara. Pangkalan ini juga menjadi pangkalan beberapa unit khusus Pasukan Pertahanan Israel, termasuk Unit 669 (Pencarian dan Penyelamatan Tempur Lintas Udara atau Airborne Combat Search and Rescue) dan pusat pelatihan pasukan terjun payung.

Pada 18 Oktober 2011, Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditawan Hamas di Gaza selama lebih dari 5 tahun dan empat bulan, kembali ke Israel melalui Tel Nof, sebagai bagian kesepakatan untuk menukar Shalit dengan 1.027 tahanan Palestina. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.