Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hamas Dan Israel Sepakati Genjatan Senjata Tanpa Syarat

Jumat, 21 Mei 2021 06:22 WIB
Satu unit artileri Israel menembakkan peluru ke arah sasaran di Jalur Gaza, di perbatasan Gaza-Israel, Rabu, 19 Mei 2021.(Foto Associated Press/TSAFRIR ABAYOV)
Satu unit artileri Israel menembakkan peluru ke arah sasaran di Jalur Gaza, di perbatasan Gaza-Israel, Rabu, 19 Mei 2021.(Foto Associated Press/TSAFRIR ABAYOV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Israel dan Hamas pada Kamis malam (20/5/2021) menyepakati gencatan senjata di seluruh perbatasan Jalur Gaza. Gencatan senjata dimulai Jumat (21/5) jam 2 dini hari waktu setempat. Demi mengakhiri pertempuran sekitar kurang lebih 11 hari.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi gencatan senjata yang ditawarkan Mesir. "Dengan suara bulat menerima rekomendasi untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat," ujar Netanyahu seperti dilansir dari AFP, Jumat (21/5/2021).

Seorang pejabat Hamas (pemerintah di Jalur Gaza) mengatakan  kepada kantor berita Reuters, gencatan senjata ini “akan saling menguntungkan dan berlaku serentak.”

Perjanjian gencatan senjata ini akan mengakhiri pertempuran paling sengit antara kedua musuh ini sejak perang 50 hari pada 2014. 

Baca juga : Diserang Roket, Israel Batalkan Rapat Kabinet

Pertempuran dimulai 10 Mei lalu ketika militan Hamas di Gaza menembakkan serangkaian roket jarak jauh ke arah Yerusalem setelah bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel di kawasan Masjid Al Aqsa.

Strategi polisi menangani para demonstran di kawasan itu dan ancaman pengusiran puluhan keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur ikut memanaskan situasi.

Israel lalu melancarkan ratusan serangan udara, menarget apa yang disebutnya sebagai infrastruktur militer Hamas, termasuk sebuah jaringan terowongan bawah tanah.

Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya di permukiman itu telah meluncurkan lebih dari 4.000 roket ke kota-kota Israel. Namun ratusan di antaranya berhasil dicegah lewat sistem pertahanan Israel menggunakan Iron Dome.

Baca juga : Diveto Hongaria, Uni Eropa Gagal Sepakati Pernyataan Bersama Soal Israel Vs Palestina

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 230 warga Palestina tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan; sementara 1.710 lainnya luka-luka. Hamas dan kelompok militan Jihad Islam mengatakan sedikitnya 20 pejuang mereka tewas, sementara Isral mengklaim menewaskan sedikitnya 130 orang.

Dilansir Voice of America (VOA), sekitar 58.000 warga Palestina juga telah melarikan diri dari rumah mereka. Sebagian besar berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di saat sedang merebaknya pandemi Covid-19.

Menurut badan advokasi Save the Children, sedikitnya 50 sekolah rusak dan enam lainnya hancur total. Sementara melakukan perbaikan, hampir 42.000 anak kini tidak lagi bersekolah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan, serangan Israel ke Jalur Gaza  merusak 18 rumah sakit dan klinik, dan menghancurkan sebuah fasilitas kesehatan. Hampir separuh obat-obatan esensial juga telah habis.

Baca juga : Stok Dan Harga Cabe Bawang Aman Hingga Pasca Lebaran

Sementara di pihak Israel, 12 orang tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun, seorang anak perempuan berusia 16 tahun dan seorang tentara. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.