Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pegadaian Optimis UMKM Bangkit, Ekonomi Pulih

Kamis, 24 Juni 2021 09:41 WIB
Pegadaian Optimis UMKM Bangkit, Ekonomi Pulih

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berusia 494 tahun. Di usianya ke-494 DKI Jakarta optimistis menggenjot perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, serangkaian kegiatan digelar untuk mengisi perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-494.

Menurut Riza, memasuki 2021 jumlah kasus Covid-19 di Jakarta terus melandai. Pada tahun sebelumnya, semua kegiatan menurun, seperti perekonomian terus menurun, kegiatan kebudayaan pun bekurang.

“Kami ingin di 2021 ini DKI bangkit dengan perekonomian terus meningkat, aktifitas sosial dan kebudayaan bermunculan,” kata Ahmad Riza Patria, saat menjadi pembicara kunci pada webinar dengan tema “Jakarta Bangkit Ekonomi Pulih: Peran UMKM Jakarta Dalam Mendukung Kebangkitan Ekonomi di Masa Pandemi” pada webinar tang dipandu Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos (INDOPOSCO.ID) Syarif Hidayatullah, (23/6).

Baca juga : HUT Ke-494 DKI, Kemendagri Optimis Jakarta Bangkit Dari Covid-19

Pemimpin Kantor Wilayah IX Jakarta PT Pegadaian (Persero), Hakim Setiawan menuturkan, UMKM menjadi sektor utama penggerak perekonomian nasional. Beberapa masalah yang dihadapi pelaku UMKM, menurut dia, di antaranya masalah menciptakan pasar, memenuhi sesuai kebutuhan pasar dan membangun akses ke pasar.

“Pada produktifitas UMKM juga terkendala masalah mencukupi kebutuhan pasar, mendapatkan alat produksi berkualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Dan yang masalah terakhir yang dihadapi UMKM adalah permodalan,” bebernya.

Peran Pegadaian dalam hal ini, masih ujar Hakim, pihaknya menyediakan dua produk, yakni gadai dan nongadai. Rata-rata pinjaman pada program gadai di bawah Rp5 juta per nasabah. Sementara untuk program mikro di bawah Rp20 juta. Artinya, 120 tahun Pegadaian hadir di Indonesia dekat dengan UMKM.

Baca juga : Holding UMi Perkuat Ekonomi Wong Cilik

“Peruntukan kreditnya 60 persen untuk produktif, tentu saja untuk pengembangan usaha. Dan 60 persen profile nasabah ibu-ibu. Dengan jumlah nasabah di Jabodetabek 2,5 juta nasabah,” ungkapnya.

Menurut dia, layanan produk pegadaian untuk UMKM jumlahnya banyak. Berupa fitur produk digunaakan untuk pengembangan UMKM dan pemenuhan permodalan. Pelaku UMKM paling bawah, dikatakan dia sangat membutuhkan permodalan. Untuk membantu  mereka, pegadaian menyediakan program gadai harian.

“Kebutuhan modal mereka ini tidak besar. Misal produksi kue yang dititipkan ke sekolah sebelum pandemi. Satu dua hari mereka bisa menghasilkan untung, jadi UMKM seperti ini perlu pengembalian cepat,” terangnya.

Baca juga : KSP: Pengendalian Pandemi Wujudkan Pemulihan Ekonomi

Ia menegaskan, secara nasional layanan pegadaian untuk UMKM telah sebanyak 4100 outlet. Khusus Jakarta, ada 750 outlet di Jabodetabek. Banyaknya outlet tersebut menjadi wujud pegadaian ingin lebih dekat dengan masyarakat menengah ke bawah terutama pelaku UMKM. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.