Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transformasi Digital UMKM, Tingkatkan Ekonomi Indonesia

Selasa, 7 September 2021 06:50 WIB
Transformasi Digital UMKM,  Tingkatkan Ekonomi Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam pemulihkan ekonomi, pemerintah tengah melakukan restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga dan hibah modal kerja bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan pembiayaan murah.

Kepala Pimpinan Wilayah Jakarta I Kanwil VIII Pengadaian Mulyono mengatakan, PT Pegadaian (Persero) dekat dengan masyarakat. Saat ini Pegadaian memiliki 66 persen nasabah dari usaha mikro. “Peruntukan kredit produktif masih tinggi, terutama untuk usaha rumahan,” kata Mulyono pada webinar dengan tema "UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi" secara virtual (6/9).

Baca juga : PMN Diyakini Bakal Kebut Pemulihan Ekonomi Nasional

Menurutnya, ada 5,2 juta usaha mikro nasabah Pegadaian telah berbasis digital. Dan terbesar 78 persen nasabah adalah program gadai. Tentu saja, hal itu untuk memenuhi permodalan pelaku UMKM. “Tentu kami memberikan perbantuan modal yang mudah, cepat dan aman,” ungkapnya.

Ketua Umum OK OCE Iim Rusyamsi menegaskan, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sebab, 61 persen UMKM menyumbang produk domestik bruto (PDB) dan 97 persen menyerap tenaga kerja di Indonesia. Dan pelaku UMKM berbasis digital mencapai 15,3 juta atau 23, 9 persen.

Baca juga : Sandiaga Klaim Desa Wisata Pulihkan Ekonomi Di Akar Rumput

“Di masa pandemi UMKM terganggu, mereka 90 persen kehilangan pasar, 52 persen kehilangan pedapatan, 63 persen merumahkan karyawan,” bebernya. Tapi, dengan program bantuan dari pemerintah, UMKM di Indonesia tetap bertahan. Kendati, pelaku UMKM dari kaum milenial terus menggeliat. Saat ini, ada 70,72 persen penduduk Indonesia masuk usia produktif dan 25 persen adalah kaum milenial.

Hal yang sama diungkapkan CEO Kopontren Al Ittifaq yang juga pelaku UMKM Setia Irawan. Dia mengatakan, pondok pesantren (Ponpes) Al Ittifaq terus melakukan inovasi di tengah pandemi Covid-19. Dengan tidak membiarkan lahan kosong atau tidur, sebab lahan di Indonesia sangat subur.

Baca juga : Diplomasi Kopi Bikin Lengket Persahabatan Indonesia-Mesir

“Datangnya pandemi, kami terus belajar dan beradaptasi. Di koperasi Ponpes Al Ittifaq kami melakukan kerjasama dan musyawarah,” katanya.

Ia menyebut, belum banyak Ponpes yang bergerak di bidang perekonomian. Khususnya di Al Ittifaq, menurut dia, kegiatan perekonomian yang dijalankan berdampak terhadap masyarakat di sekitar Ponpes. “5,7 Ton sayuran setiap hari kami distribusikan ke supermarket. Dan ini bukan produk pertanian dari kami, tetapi juga dari petani di sekitar ponpes,” tambahnya. (ARM)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.