Dark/Light Mode

Program Bali Smart Island Mampu Tingkatkan Pelayanan

Jumat, 8 Oktober 2021 10:43 WIB
Program Bali Smart Island Mampu Tingkatkan Pelayanan

RM.id  Rakyat Merdeka - Bali terkenal karena wisata alam dan budayanya yang menawan. Sebagai bentuk menjaga harmoni dan kelestarian alam dengan teknologi mutakhir, Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfos) menjalankan inisiatif Bali Smart Island dengan misi untuk mengkonsolidasikan sumber-sumber daya layanan publik ke dalam sebuah sistem manajemen data yang teragregasikan dan bisa diakses baik oleh masyarakat maupun pemerintah, dari satu aplikasi.

Kepala Seksi Aplikasi Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Bali, Ngurah Udiyana dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Sebelum bermigrasi ke AWS, Diskominfos menyimpan data di data center setempat, namun terjadi kendala dengan kondisi pasokan listrik yang tidak bisa diandalkan saat itu. Mati listrik bisa berlangsung 20-40 menit, bahkan tak jarang ada yang sampai 4 jam. Selain mahal dan sulit dikelola dan dikembangkan skalanya, inovasi juga terbatas karena waktu banyak dihabiskan untuk menjaga bagaimana data center tetap beroperasi kala itu.

Pandemi COVID-19 membawa banyak tantangan bagi Bali, terutama bagi keselamatan jiwa karyawan yang bekerja di kantor. Diskominfos tergerak untuk mencari solusi yang mendukung pegawai pemerintah bisa bekerja dari rumah tanpa mengorbankan produktivitas apabila dibandingkan bekerja di kantor.

Baca juga : Percepatan Waktu Tempuh Kereta Wujud Peningkatan Pelayanan KAI

“Kami harus memastikan layanan publik bisa berjalan dengan baik 24/7,” ujar Udiyana. AWS mendukung Diskominfos dalam membangun infrastruktur untuk penyelenggaraan solusi kantor virtual sekaligus meningkatkan skalabilitas sistem saat digunakan bersamaan oleh seluruh pegawai negeri di lingkungan pemerintahan Provinsi Bali, termasuk bagi tenaga pendidik di 147 sekolah negeri di seluruh provinsi. Bukan semata karena teknologinya saja.

“Kami juga memperoleh dukungan langsung dari pihak Amazon Web Services (AWS) setempat juga pelatihan untuk semua layanan yang kami gunakan, dari dasar-dasar mengenai cloud hingga implementasi skalabilitas secara otomatis. AWS jelas lebih unggul dari yang lain.” tambahnya.

Dengan layanan Amazon DynamoDB, mampu memberikan layanan database yang cepat dan fleksible sehingga Diskominfos mampu membangun sistem presensi yang handal untuk melayani 19.820 ASN baik saat mereka bekerja dari jarak jauh maupun di kantor.

Baca juga : Cabor Balap Motor PON XX Selesai, Bamsoet Ingatkan Atlet Terus Tingkatkan Kemampuan

Presensi kehadiran bisa dilakukan dari aplikasi mobile, sehingga kehadiran dan kinerja pegawai bisa dimonitor tanpa harus membatasi ruang gerak dan kerja mereka dari manapun tempatnya bekerja. Saat ini pegawai negeri di lingkungan pemerintah daerah bekerja secara bergiliran, di rumah dan di kantor.

Udiyana menceritakan pengalaman menggunaan Amazon Rekognition sangat membantu pihak Diskominfos dalam memverifikasi identitas pegawai secara akurat melalui metode komparasi wajah dan memberikan sumber daya yang tepat bagi masing-masing karyawan setelah mereka login. Waktu untuk login berdasarkan lokasi masing-masing karyawan bisa dipersingkat. Mulanya, sistem presensi kehadiran ini digunakan oleh hampir 11.000 ASN dari 247 kantor atau sekolah di lingkungan pemerintah daerah Bali, namun di bulan Agustus 2021, angkanya kemudian melonjak mencapai lebih dari 19.820 baik penggunaan oleh ASN maupun pegawai honorer.

“Layanan yang digunakan Diskominfos Bali sebelumnya dirasa memiliki banyak sekali batasan. Namun, kami sangat puas dengan Amazon SES karena tidak ada isu yang dialami sejauh ini, dan bahkan kami juga menambah kapasitas layanan, ” pungkas Udiyana. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.