Dark/Light Mode

Emosi Remaja Gampang Meledak Akibat Pembatasan

PPKM Dilonggarkan, Tawuran Marak Lagi

Sabtu, 20 November 2021 07:10 WIB
Ilustrasi tawuran antarpelajar. (Foto: Antara/Dhoni Setiawan)
Ilustrasi tawuran antarpelajar. (Foto: Antara/Dhoni Setiawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi tawuran kembali marak di Ibu Kota. Pemicunya disinyalir dampak belum stabilnya psikologis remaja akibat terbatasnya ruang gerak selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kriminolog Universitas Budi Luhur (UBL), Lucky Nurhadiyanto mengimbau Pemerintah mewaspadai risiko meningkatnya potensi aksi tawuran setelah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebab, emosi remaja gampang meledak karena selama PPKM, energi mereka tertahan akibat terbatasnya ruang gerak. Apalagi, Pemerintah kini mengizinkan warga berkumpul dan berkelompok. Kegiatan belajar tatap muka di sekolah juga sudah berjalan.

“Kalau lagi ngumpul-ngumpul, gampang tersinggung. Akhirnya pecah tawuran. Apalagi kalau ada yang memprovokasi,” kata Lucky saat dihubungi, kemarin.

Baca juga : Tempat Hiburan Malam Bandel, Langgar Aturan

Selain itu, papar Lucky, tawuran mudah terjadi karena adanya kemudahan komunikasi melalui media sosial (medsos). Sesama anggota kelompok mudah berbagi informasi melalui grup WhatsApp atau medsos lainnya. Selama ini, tidak jarang medsos dijadikan media antar kelompok untuk janjian tawuran.

Lucky menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbanyak kegiatan yang melibatkan anak-anak sekolah, kampung, dan ormas. Dengan begitu, energi mereka yang terpendam selama ini, bisa tersalurkan dengan baik.

Untuk diketahui, aksi tawuran di DKI marak belakangan ini. Peristiwa itu antara lain terjadi di Jalan Raden Said Sukamto, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (17/11). Dalam kejadian ini, dua kelompok pelajar SMA Negeri saling adu jotos. Tawuran ini terjadi dipicu karena salah satu kelompok pelajar tidak terima kalah bertanding futsal. Aksi tersebut membuat warga resah.

Baca juga : RI Tingkatkan Kerja Sama Multilateral Untuk Pemulihan Ekonomi Dan Kesehatan Masyarakat

“Kemarin tiba-tiba aja ramai. Ada sekitar 12 orang pukul-pukulan. Jalan raya jadi macet karena banyak orang pulang kerja,” kata saksi mata, Daryati.

Akibat peristiwa itu, dua orang pelajar diamankan kepolisian dengan barang bukti berupa knuckle (alat pukul).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMAN 91 Jakarta, Marihot Malau menerangkan, dua remaja diamankan polisi tersebut adalah siswanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.