Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jalan Antardesa Di Teluk Wondama Ditempuh 4 Hari, Gus Halim: PR Kita Masih Banyak

Senin, 22 November 2021 18:47 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dengan Bupati Teluk Wondama, Hendrik S. Mambor, di Kantor Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kalibata, Jakarta, Senin (22/11). (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dengan Bupati Teluk Wondama, Hendrik S. Mambor, di Kantor Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kalibata, Jakarta, Senin (22/11). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Infrastruktur desa di wilayah Indonesia Timur masih cukup terbatas. Bahkan, di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, akses antardesa masih ada yang harus ditempuh dalam waktu empat hari perjalanan.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dengan Bupati Teluk Wondama, Hendrik S. Mambor, di Kantor Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kalibata, Jakarta, Senin (22/11).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas beberapa permasalahan yang ada di kawasan trans Papua Barat tersebut. Mulai dari peningkatan SDM, infrastruktur, dan data.

Baca juga : Gus Muhaimin: Pak Jokowi PKB Banget

"Sampai saat ini masih banyak akses jalan dari desa ke desa dan masih belum bisa ditembus dan hanya bisa ditempuh 4-7 hari dengan jalan kaki, sehingga banyak masyarakat yang merasa belum merdeka," ungkap Hendrik. 

Dia mengungkapkan, persoalan yang ada di Kabupaten Teluk Wondama cukup kompleks. Terutama, terkait persoalan akses infrastruktur antardesa. Diungkapkannya, dari jumlah total 75 desa di Kabupaten Teluk Wondama, setidaknya ada 40 desa yang masih belum memiliki akses infrastruktur. "Situasi ini tentu menyulitkan bagi kami untuk berkembang karena akses transportasi menjadi terbatas," imbuhnya.

Hendrik mengatakan, jika persoalan akses infrastruktur bisa teratasi, hal itu akan sangat berdampak dan menguntungkan untuk prospek Teluk Wondama. Meskipun dia sadar, dari sisi geografis pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan antardesa di Teluk Wondama membutuhkan biaya tidak sedikit.

Baca juga : Andika Panglima TNI Masih Jadi Teka-Teki

"Memang dari segi geografis kita butuh biaya yang tidak kecil, dana daerah tidak bisa. Tapi saya melihat prospek ke depan, masyarakat di wilayah ini akan sangat bagus," ucap Hendrik.

Menanggapi hal tersebut, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyatakan komitmennya untuk membantu mendorong ketersediaan infrastruktur di Teluk Wondama. Terutama, akses jalan antardesa itu.

Menurutnya akses infrastruktur, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), masih menjadi pekerjaan rumah alias PR besar bagi pemerintah.

Baca juga : Para Nakes, Maaf Balikin Ya!

"Kita harus berpikir kondisi objektif di lapangan. Makanya itu, kita harus punya formula khusus. Karena saya yakin ini (Teluk Wondama) contoh kecil saja. Masih banyak di Papua, Papua Barat, NTT dan lainnya. Jadi kita harus punya formula khusus penanganannya bagaimana, jadi spesifik lah," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.