Dark/Light Mode

Diteken, 7 Fasilitas Layanan Publik Di Sulsel Selesai Dibangun

Selasa, 23 November 2021 08:25 WIB
Bendungan Karalloe selesaik dibangun. (foto:pupr)
Bendungan Karalloe selesaik dibangun. (foto:pupr)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski kerap menjadi makanan empuk para koruptor, pembangunan infrastruktuir yang dipimpin Basuki Hadimuljono terus berjalan. 

Kali ini,  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani 7  prasasti pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yang telah selesai dikerjakan pada Senin (22/11). 
 
Tujuh infrastruktur itu adalah Gedung Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar, Gedung Kuliah Politeknik Pertanian Pangkajene dan Kepulauan, Pondok Pesantren Modern dan Pendidikan Alquran IMMIM, Gedung Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Tol Layang A.P Pettarani, Kolam Regulasi Nipa-Nipa serta Bendungan Karalloe sendiri.

Baca juga : Diminta Jaga Integritas, Segini Bayaran Wasit Liga 1 Sekali Pertandingan

"Penandatangan prasasti ini bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, di mana tertera pula nama kontraktor dan konsultan. Kami semua ikut bertanggung jawab," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. 

Pembangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun merupakan sarana dasar untuk meningkatkan pelayanan publik dalam mendukung kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas untuk peningkatan ekonomi wilayah dan kualitas sumberdaya manusia.

Baca juga : Jakarta Ancang-ancang Hadapi Gelombang Tiga

Menteri dua periode ini mencontohkan pembangunan Bendungan Karalloe akan memberikan manfaat suplai air  untuk  mengairi lahan irigasi seluas 7.004 hektar di Kabupaten Gowa dan Jeneponto, serta meningkatkan Indeks Pertanaman dari 150 persen menjadi 250 persen dan reduksi banjir di Jeneponto dan sekitarnya 49 persen.

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tuturnya. 

Baca juga : Dubes Australia Penny Williams Kunjungi Sulawesi Selatan

Bendungan berkapasitas 40,53 juta m3 dengan luas genangan 248,50 hektare ini juga akan memberikan suplai air baku sebanyak 440 liter per detik, pembangkit listrik mikrohidro 4,5 MW, dan pengendali banjir untuk Kabupaten Gowa sebesar 49 m3 per detik. 

Usai penandatangan prasasti, Menteri Basuki meninjau pekerjaan rehabilitasi Bendung Kelara dan Karalloe yang telah selesai pada tahun ini. Daerah Irigasi Kelara dan Karalloe dengan luas kurang lebih 4.000 hektare akan mengairi area persawahan di Kabupaten Jeneponto yang bersumber dari 2 bendungan, yakni Bendungan Kerala dan Karalloe. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.