Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kampus Perlu Bangun Link And Match Dengan Dunia Usaha
Senin, 20 Desember 2021 18:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Di era digital saat ini, perguruan tinggi tidak boleh menggunakan paradigma lama dalam menjalankan pendidikan. Perguruan tinggi harus mengakselerasinya dengan metode edutech. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul sesuai dengan kebutuhan era saat ini.
“Lembaga pendidikan tinggi harus memperkuat posisinya sebagai edutech institutions. Artinya, perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang unggul dan utuh,” urai Ketua Forum Rektor Indonesia Panut Mulyono, pada Webinar “E-Resources Perpustakaan Mendukung Kampus Merdeka”, Senin (20/12).
Laju Revolusi Industri 4.0 membawa dampak akan hilangnya 23 juta bidang pekerjaan yang ada saat ini, kemudian digantikan otomasi pada 2030. Pekerjaan yang berisiko hilang adalah yang bersifat repetisi (pengulangan), seperti data entry, machine operator, dan data collection.
Baca juga : Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral Dunia Pukul Rupiah
Namun, di sisi lain, Revolusi Industri 4.0 menciptakan peluang 27-46 juta pekerjaan baru. Sebanyak 10 juta di antaranya adalah jenis pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Sehingga kampus diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing. Artinya, ada perubahan dan pembaruan pendidikan yang mengkombinasikan keunggulan akademik, kebutuhan pasar, dan kebutuhan masyarakat.
“Arus perubahan dan kebutuhan akan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri. Nah, Kampus Merdeka, Merdeka Belajar (KMMB) diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut,” jelas Rektor Universitas Teknologi Sumbawa Chairul Hudaya.
Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kaitannya dengan program Kampus Merdeka, perpustakaan menjadi komponen krusial dalam atmosfir akademik kampus. Apalagi orientasinya agar lulusan menjadi kompatibel, semakin adaptif, lebih responsif, serta menjadi kontekstual.
Baca juga : Gus Jazil: Tahun Politik Jangan Bikin Rakyat PecahÂ
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan merupakan ruang terbuka untuk siapa saja. Sejak 2016, perpustakaan telah mengalami perubahan paradigma, dari pelayanan konvensional ke digital.
Senada dengan Kepala Perpusnas, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan, meski saat ini sudah masuk era digital teknologi, tetapi penguasaan literasi adalah kemampuan fundamental suatu bangsa.
“Perluasan akses layanan digital bertujuan untuk mendukung SDM unggul, memiliki kreativitas, berinovasi tinggi yang pada akhirnya mampu menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan menaikkan income per kapita,” ujar Syarif Bando.
Baca juga : Viral, Pendukung Hadiahkan Lagu untuk Anies Baswedan Saat Deklarasi Dukungan Di Solo
Sementara itu, Direktur Perpustakaan Universitas Surabaya Amirul Ulum mengatakan, e-resources merupakan salah satu komponen penting pada pelayanan perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia media komunikasi ilmiah dalam dunia pendidikan dan penelitian. “Keberadaan e-resources juga bermanfaat praktis bagi perguruan tinggi sebagai salah satu komponen krusial dalam percepatan peningkatan kompetensi dan kualitas SDM,” ucapnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya