Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perludem: Rekrutmen Politik Parpol Masih Bermasalah

Sabtu, 4 Desember 2021 08:32 WIB
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini. (Foto: Ist)
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkumpulan Untuk Pemilu Dan Demokrasi (Perludem) menilai rekrutmen politik di Indonesia hingga saat ini bermasalah. Pasalnya cita-cita rekrutmen politik yang inklusif hingga demokratis masih jarang terjadi.

Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengatakan, sesuai UU Nomor 02 Tahun 2011 tentang Partai Politik, proses rekrutmen yang dilakukan partai politik seharusnya dilakukan secara demokratis dan terbuka.

Rekrutmen dimaksud mulai dari kader, bakal calon anggota DPRD, DPR, kepala daerah hingga presiden dan wakil presiden.

"Hal terkait rekrutmen yang dilakukan partai politik juga dijabarkan dalam UU Nomor 07 Tahun 2017 tentang pemilihan umum," ujar Titi dalam webinar bertajuk Konvensi Rakyat: Jalan Baru Menuju Demokrasi yang Lebih Sehat.

Baca juga : Kini, Pasar Mobil Kemayoran Mulai Bergairah

Hanya saja, lanjut Titi, terjadi distorsi dalam proses rekrutmen politik yang dilakukan oleh partai politik. Pasalnya, proses rekrutmen didasarkan pada AD/ART partai. Sehingga pada akhirnya kebijaksanaan partai yang menentukan bagaimana desain rekrutmen dibuat.

"Salah satu realitasnya adalah rekrutmen politik dilakukan tertutup, elitis dan tidak akuntabel. Dengan citra yang jauh dari politik gagasan," tegasnya.

Menurut Titi untuk memperbaiki proses rekrutmen politik haru ada kemauan dari partai politik untuk membentuk desain yang terbuka dan inklusif. Tanpa adanya kemauan dari parpol, maka agak susah menciptakan rekrutmen yang terbuka dan demokratis.

Ketua Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengakui, ada sebuah masalah dalam mekanisme rekrutmen partai politik (parpol) di Indonesia. Salah satunya adalah ketertutupan informasi kepada publik.

Baca juga : Chatbot WA Kemenkes, Solusi Ampuh Sertifikat Vaksin Yang Masih Bermasalah

"Jadi partai tak memberikan informasi memadai kepada publik perihal metode rekrutmen dan proses seleksi calon legislatif," ujarnya.

Proses itulah yang dianggapnya tidak transparan. Menurut dia, nama-nama yang dicalonkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) jika dianalogikan seperti turun dari langit.

"Nama-nama calon legislatif seakan turut dari langit dan tiba-tiba terpampang saja didaftar calon yang itu ditetapkan oleh KPU," tuturnya.

Dia menjelaskan, transparansi menjadi sebuah hal penting di dalam proses rekrutmen dan seleksi anggota legislatif. Menurut dia, proses seleksi harus betul-betul bisa dirasakan oleh publik.

Baca juga : KSP Terbuka Terima Kritik Dan Masukan Masyarakat

"Sehingga publik itu juga berpartisipasi dan itu bisa betul-betul dilakukan secara optimal," ungkapnya.

Gagasan Konvensi Rakyat yang dicanangkan oleh Partai Perindo sendiri, kata Ferry menganut prinsip-prinsip inklusivitas, partisipatif, prinsip akuntabel, transparan. Ketiga hal itu, turut dibarengi dengan pemanfaatan teknologi informasi.

"Proses kandidasi yang dilakukan itu betul-betul secara terbuka, maka kita membuat kanal akses yang begitu luas bisa dijangkau oleh publik yaitu konvensirakyat.com. Dan ini merupakan upaya maksimal yang dilakukan," tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.