Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Dorong Bawang Putih Lokal Masuk Pasar Konsumsi

Selasa, 28 Desember 2021 17:34 WIB
Komoditas bawang putih/Ist
Komoditas bawang putih/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Produksi bawang putih lokal, secara bertahap sudah mulai mengisi pasar. Meski masih dalam jumlah yang terbatas. Kebutuhan bawang putih nasional diprediksi sekitar 546 ribu ton/tahun. Besarnya kebutuhan pasar konsumsi bawang putih menjadi peluang, sekaligus tantangan bagi petani dan pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri. 

Menurut Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto, selain mendorong produksi bawang putih di dalam negeri, Kementerian Pertanian (Kementan) juga berkewajiban memastikan produk bawang putih asal impor telah memenuhi aspek keamanan pangan.

Terkait impor produk hortikultura, Prihasto mengatakan, kewenangan Kementerian Pertanian hanya terbatas memberi rekomendasi teknis, khususnya terkait kesesuaian GAP. Sedangkan terkait pemberian izin impor bawang putih adalah kewenangan dari kementerian lain. 

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 serta Permentan 39/2019, Kementan memiliki kewajiban memberikan rekomendasi teknis agar bawang putih aman konsumsi. 

“Termasuk yang dihasilkan dari kebun yang telah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan memiliki daya telusur yang baik," terang Prihasto. 

Baca juga : Kebut Hilirisasi, Pemerintah Dorong Kemitraan Yang Menguntungkan

Menurutnya, GAP bukan hanya terkait dengan keamanan pangan produknya, juga terkait dengan aspek ramah lingkungan. 

Bahkan GAP juga menyangkut aspek perlindungan terhadap humanisme. Pasalnya, usaha produksi bawang putih ataupun produk pangan secara umum tidak boleh mempekerjakan anak-anak di bawah umur, serta tidak menerapkan upah di bawah minimum. 

Lebih lanjut Prihasto mengatakan, Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) merupakan rekomendasi teknis yang berbasis pada keamanan pangan dan tata kelola budi daya yang baik, guna melindungi konsumen dalam negeri. 

RIPH juga bisa mendorong peningkatan produksi bawang putih nasional, karena dengan diberlakukannya Permentan 46/2020, maka para pelaku usaha impor diharuskan melakukan penanaman bawang putih di dalam negeri. 

“Implikasinya tentu peningkatan luas tanam dan produksi bawang putih nasional," tandasnya.  

Baca juga : Mentan Dorong Penguatan Peran Dharma Wanita Persatuan Pertanian

Seperti diketahui, hingga saat ini pemenuhan kebutuhan bawang putih nasional sebagian besar masih dipenuhi dari impor. 

Walaupun demikian, Kementerian Pertanian dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong pengembangan bawang putih di dalam negeri.

Upaya tersebut terbukti mampu memacu produksi bawang putih nasional yang sempat stagnan, bahkan merosot selama puluhan tahun sejak 1996 hingga 2017. 

Produksi Nasional tahun 2017 mencapai19.510 ton, tahun 2018 sebesar 39.300 ton atau naik 101 persen dan tahun 2019 sebesar 88.817 ton atau naik 126 persen dari tahun sebelumnya. 

Sedangkan tahun 2020, sedikit menurun menjadi 81.805 ton akibat Covid-19 dan pemangkasan anggaran. Hasil panen petani tersebut lebih banyak digunakan sebagai calon benih, namun sebagian sudah mulai masuk pasar konsumsi. 

Baca juga : Setor Tunai Di ATM Bank Yang Dirampok, Pria Diciduk Polisi

“Sementara pada 2022, rencana pengembangan bawang putih seluas 1.700 hektare dari anggaran APBN," terang Prihasto. 

Hingga saat ini, para petani bawang putih masih tetap menanam, meski dihadapkan pada berbagai tantangan termasuk impor. Sentra produksi bawang putih tersebar di berbagai daerah, antara lain Temanggung, Wonosobo, Magelang, Batang, Karanganyar, Malang, Tegal, Cianjur, Solok, Kerinci, Tabanan, Bantaeng hingga Lombok Timur. 

Berbagai program pengembangan kawasan, pendampingan hingga bimbingan teknis untuk petani bawang putih juga terus dilakukan Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten.

Menurut Prihasto, selain aspek budidaya, Kementan juga mendorong hilirisasi produk bawang putih dalam negeri melalui penumbuhan UMKM olahan, gerakan cinta konsumsi produk petani, hingga kemitraan pemasaran hasil produksi. 

“Tujuannya jelas, supaya bawang putih lokal bisa lebih banyak mengisi peluang pasar yang masih terbuka luas," pungkas Prihasto. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.