Dark/Light Mode

Mendag: Terkendali, Harga Pangan Periode Ramadhan dan Lebaran

Senin, 10 Juni 2019 06:10 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat mengikuti sesi Perdagangan dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang, Minggu (9/6). (Foto: Antara)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat mengikuti sesi Perdagangan dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang, Minggu (9/6). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, harga-harga kebutuhan pangan telah terkendali dan stabil pada periode Ramadhan dan Lebaran 2019. "Secara keseluruhan, harga terkendali dan stoknya cukup," kata Enggar kepada Kantor Berita Antara, di sela Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang, Minggu (9/6).

Enggar menjelaskan, salah satu faktor yang menentukan terkendalinya harga pangan pada periode tersebut, adalah keberhasilan pemerintah dalam menjaga ketersediaan pasokan pangan. Meskipun terdapat peningkatan permintaan.

Ia mengaku, beberapa harga bahan kebutuhan pokok sempat mengalami kenaikan. Namun, masih dalam tataran normal. Sehingga, tidak dikhawatirkan. "Daging ayam sempat naik, tapi kita tidak bereaksi, karena harganya memang sempat jatuh. Kita lihat ada keseimbangan. Harga cabai merah besar sempat ada kenaikan, tapi cabai rawit turun," ujarnya.

Baca juga : Tak Ada Keberangkatan Penumpang di Priok pada H-1 Lebaran

Enggar berharap, laju inflasi dalam periode Ramadhan dan Lebaran 2019 tidak disebabkan oleh kelompok bahan makanan.

Pada kesempatan yang sama, Enggar memastikan ketersediaan pasokan untuk menjaga kestabilan harga bahan makanan, akan terus terjadi sepanjang 2019. "Ketersediaan dan pengendalian harga akan terus berlangsung sampai sepanjang tahun. Kita betul-betul membuat keseimbangan suppy and demand," katanya.

Berdasarkan data historis, umumnya terjadi kenaikan harga pada beberapa jenis komoditas pangan, seiring meningkatnya permintaan pada Ramadhan dan Lebaran.

Baca juga : Ketimpangan Pendapatan di Desa Makin Turun

Ini terlihat dari periode Ramadhan dan Lebaran 2018, yang mempengaruhi inflasi Mei dan Juni. Masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,59 persen.

Inflasi tersebut disebabkan oleh tingginya tarif angkutan udara sebesar 0,15 persen, ikan segar 0,08 persen, daging ayam ras 0,07 persen dan telur ayam ras 0,06 persen. Situasi serupa juga menyebabkan terjadinya tingkat inflasi Mei dan Juni 2017, yang masing-masing tercatat sebesar 0,39 persen dan 0,69 persen.

Penyebab inflasi pada Ramadhan dan Lebaran 2017 adalah tarif listrik 0,17 persen, tarif angkutan udara 0,12 persen, tarif angkutan antar kota 0,08 persen dan bawang putih 0,08 persen. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.