Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Panen Kacang Tanah Di Sragen, Mentan Gerakkan Hilirisasi Hingga Ekspor

Selasa, 11 Januari 2022 07:44 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen kacang tanah bersama Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah, di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Senin (10/1)/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen kacang tanah bersama Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah, di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Senin (10/1)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen sekaligus hilirisasi kacang tanah di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Senin (10/1).

Kegiatan ini merupakan upaya menggairahkan produksi kacang tanah sebagai pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi strategis dalam meningkatkan langsung perekonomian masyarakat pedesaan, dan juga perenomian nasional dengan mengangkatnya untuk menembus pasar ekspor.

“Saya hadir di sini agar Sragen menjadi lebih maju. Bayangkan, 2 tahun kita dihajar Covid-19 dan sektor pertanian yang hanya mampu bertahan,” kata SYL yang didampingi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah dan jajaran Eselon I Kementerian Pertanian (Kementan).

Pasalnya, Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian 2020 tumbuh 16,24 persen di tengah sektor lain turun. Ekspor pertanian pada 2021 meningkat lebih dari 47 persen.

“Karena itu, saya mau Sragen menjadi kawasan percontohan budidaya kacang tanah hingga hilirisasinya. Kalau Bupati punya semangat tinggi, kita ekspor kacang," ujar SYL.

Baca juga : Komisi IV Dan Mentan Kompak Genjot Ekonomi Warga Desa

Dia menegaskan, Kementan bersama Komisi IV DPR dan Pemda Sragren tak hanya berupaya meningkatkan produksi kacang tanah, juga berupaya memastikan jaminan harganya. Salah satunya, dengan menggandeng off takker untuk mempertemukan pasar dengan petani sehingga sama-sama mendapat keuntungan.

"Ini yang diharapkan Bapak Presiden, yakni melakukan reguler maksimum. Jadi kegiatan regulernya Bupati kita booster dan mengkorporasikan petani. Dari hulu ke hilirnya kita asistensi sampai dengan tingkat off taker atau marketnya disiapkan dengan baik," jelas SYL.

SYL mengatakan, pengembangan budidaya kacang tanah pun harus diwujudkan dengan konsep integrasi farming, sehingga tidak hanya memproduksi kacang tanah, juga mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya.

Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan petani dengan memanfaatkan potensi pertanian yang ada secara optimal.

"Kita akan terapkan teknologi, petani tidak hanya tanam kacang tapi juga bisa disisipkan tanaman kedelai dan jagung serta lainnya yanh akan panen bergantian dalam satu hamparan. Sehingga stagnasi aktivitas perekonomian masyarakat bisa kita perkecil," bebernya.

Baca juga : Pembantaian Anjing Liar Di Mandalika, Keji Dan Tak Manusiawi

Upaya mendorong pengembangan kacang tanah ini pun bakal diintervensi dengan artificial inteligence, mekanisasi pertanian, penumbuhan petani milenial.

“Yang terpenting penyiapan Bapak Presiden melalui dana KUR (Kredit Usaha Rakyat,- red) harus kita dorong bersama perbankan untuk memudahkan petani mendapatkan modal usaha," tegas SYL.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, Kementan mendukung upaya diversifikasi pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan menjadikan kacang tanah sebagai komoditas andalan ekspor guna memperkuat pertumbuhan ekonomi makro. 

Hal ini dapat diwujudkan mengingat produksi kacang tanah di Indonesia tahun 2020 naik 0,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 437 ribu ton, dan komoditas kacang tanah menyumbang Rp152,5 miliar dari total ekspor pertanian Rp 352,09 triliun.

“Hari ini kita panen, berikutnya luas tanam kita upayakan meningkat dari tahun kemarin, jadi panennya bisa lebih banyak lagi. Ke depan kita dorong ekspor tidak lagi dalam bentuk komoditi, namun dalam bentuk produk jadi. Ini pentingnya arahan Mentan untuk lakukan hilirisasi produk-produk pangan," ungkap Suwandi.

Baca juga : Turnamen Sepakbola Antarwartawan, Ganjar Dan Gibran Ramaikan Laga Eksebisi

Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menuturkan, Sragen merupakan lumbung padi nasional. Pemda Sragen pun tengah mendorong pengembangan komoditas lainnya. Salah satunya, kawasan kacang tanah dengan luas di tahun 2021 sebesar 3.232 ha dan pengembangan di tahun 2022 menjadi 4.390 ha. 

"Kami apresiasi dukungan penuh dari Bapak Menteri Pertanian yang telah banyak menggelontorkan bantuan untuk Kabupaten Sragen. Bantuan meliputi benih padi, kedelai, jagung, porang dan bantuan benih kacang tanah dengan pupuk non subsidi," ucapnya. 

Pada kegiatan ini, Mentan menyerahkan bantuan pertanian, di antaranya alat mesin pertanian, benih padi, jagung, kedelai, porang dan kacang tanah. 

Mentan juga menyaksikan penandatanganan MoU Petani dengan PTPN IX dan MoU BUMDes dengan Offtaker kacang tanah. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.