Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Mau Kalah Sama Malaysia

Indonesia Ganti Pelampung Kecil Dengan Mercusuar Di Perbatasan

Jumat, 14 Januari 2022 17:00 WIB
Wakil Menteri Pertahanan M Herindra meninjau pembangunan perbatasan negara di Karang Singa,  perairan utara Pulau Bintan, Kepulauan Riau. (Foto: Dok. Kemnhan)
Wakil Menteri Pertahanan M Herindra meninjau pembangunan perbatasan negara di Karang Singa,  perairan utara Pulau Bintan, Kepulauan Riau. (Foto: Dok. Kemnhan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mulai memperbaiki perbatasan negara yang ada di tengah laut. Dari yang awalnya hanya pelampung kecil sejenis buoy, kini diganti dengan struktur permanen, yakni mercusuar dan helipad.

Pembangunan sedang dikebut. Salah satunya yang ada di Karang Singa, perairan utara Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Baca juga : Dua Tersangka Kasus Korupsi Mesin Giling Tebu Bakal Segera Disidang

Pulau Karang Singa terletak di Selat Malaka, salah satu yang jalur lalu lintas laut terpadat di dunia sehingga harus dijaga dan diberi tanda bahwa itu merupakan wilayah NKRI. Di perbatasan internasional ini, Singapura telah menguasai teritorial Batu Putih (Pedra Branca). Sedangkan Malaysia sudah menguasai Karang Tengah (Middle Rock).

Semula, pembangunan struktur permanen ini dibangun Kementerian Pertahanan. Kemudian dilanjutkan oleh Kementerian Perhubungan.

Baca juga : Menlu Tegaskan Indonesia Terus Dukung Perdamaian Di Afghanistan

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra, dan Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia turun langsung meninjau pembangunan tersebut. Menurut Herindra, bangunan permanen di perbatasan ini punya peran penting bagi Indonesia.

"Kita tidak ingin kejadian sengketa antara Indonesia dan Malaysia terkait perebutan Pulau Sipadan dan Ligitan yang akhirnya dimenangkan Malaysia di Mahkamah Internasional pada 2002, terulang. Tak boleh ada lagi sejengkal tanah yang boleh diambil oleh negara lain, kita harus tunjukkan kedaulatan kita,” ujar Herindra, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/1).

Baca juga : Perkuat Lini Serang, Persela Angkut Jose Wilkson Dari Persebaya

Sementara, Tito mengatakan, poin penting pembangunan mercusuar ini adalah mengimbangi infrastruktur yang telah dibangun Malaysia di wilayah Middle Rock. "Poin pentingnya adalah jangan jomplang. Di Malaysia mereka sudah membangun struktur permanen, sementara wilayah kita itu hanya ada buoy. Belum permanen," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.