Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Lonjakan Kasus Omicron

Senin, 7 Februari 2022 16:09 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Seperti dengan meningkatkan kesiapan fasilitas layanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan serta mengakselerasi laju vaksinasi.

Demikian disampaikan Menko Perekonomian sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM secara virtual yang dipimpin Presiden Jokowi, Senin (7/2).

“Arahan Bapak Presiden, di luar Jawa kita harus persiapkan terkait dengan kasus Omicron yang punya potensi untuk masuk. Juga kesiapan terhadap manajemen, terutama untuk telemedisin dan  ketersediaan obat-obatan di daerah yang perlu disiapkan, sambil mengakselerasi vaksinasi,” ujarnya, seperti dikutip setkab.go.id, Senin (7/2).

Terkait laju vaksinasi di luar Jawa-Bali, Airlangga mengungkapkan, hanya dua provinsi yang memiliki tingkat capaian dosis kedua di atas 70 persen, yaitu Kepulauan Riau (Kepri) dan Kalimantan Timur.

Baca juga : KSP: Pemindahan IKN Wujud Keseriusan Indonesia Hadapi Pemanasan Global

“Arahan Bapak Presiden, perlu percepatan untuk vaksinasi, baik dosis pertama maupun dosis kedua. Memang di luar Jawa yang sudah di atas 70 persen untuk dosis keduanya baru Kepri yang 85,6 persen dan juga Kalimantan Timur 71,2 (persen),” ujarnya.

Tak hanya dosis pertama dan kedua, lanjut Airlangga, Pemerintah juga akan mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster. Pelaksanaan vaksinasi diprioritaskan kepada kelompok rentan.

“Dosis kedua menjadi penting, terutama untuk kelompok lansia dan komorbid. Dan, selanjutnya tentu vaksinasi ketiga perlu diakselerasi agar tidak terjadi (keparahan) akibat daripada Omicron yang berpindah dari Jawa ke luar Jawa,” jelasnya.

Terkait perkembangan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali, Airlangga mengungkapkan adanya peningkatan angka reproduksi kasus efektif (Rt) di beberapa daerah. Angka Rt Kalimantan meningkat menjadi 1,02; Maluku menjadi 1,12; Papua menjadi 1,07; Nusa Tenggara menjadi 1,04; dan Sulawesi menjadi 1,02. Hanya Sumatra yang angka Rt-nya tetap yaitu di 1,02.

Baca juga : Kemenhub Terbitkan SE Perjalanan Ke Luar Negeri, Ini Syaratnya

Meskipun proporsi kasus masih rendah, Airlangga mengungkapkan adanya lonjakan kasus yang signifikan di luar Jawa-Bali. “Kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali masih 6,7 persen atau totalnya 2.405 (kasus), kasus kematian juga masih 3 (kasus), dan secara keseluruhan kasus aktif 13.424 (kasus) atau 7 persen,” ungkapnya.

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di luar Jawa-Bali, Airlangga menerangkan, masih relatif rendah, dengan hanya tiga provinsi yang memiliki BOR di atas 10 persen. “Tertinggi itu di Sulawesi Tenggara 15 persen, Sumatra Selatan 11 persen, kemudian Lampung 11 persen, Kalsel (Kalimantan Selatan) 10 persen, Bengkulu 10 persen, sisanya di bawah 10 persen,” ujarnya.

Untuk isolasi terpusat (isoter), Airlangga mengungkapkan di luar Jawa-Bali tersedia kapasitas sebanyak 27.766 tempat tidur dan terisi sebanyak 303 tempat tidur atau BOR sebesar 1,09 persen.

Berdasarkan level asesmen situasi pandemi, lanjut Airlangga, terdapat 37 kabupaten/kota yang berada di Level 3, 259 kabupaten/kota di Level 2, dan 90 kabupaten/kota di Level 1. Penetapan tersebut antara lain berdasarkan kapasitas respons, peningkatan kasus, dan BOR.

Baca juga : BOR Nasional Kini 23,85 Persen, Waspada Lonjakan Kasus 2-3 Minggu Lagi

Terkait penyelenggaraan sejumlah agenda besar yang telah dijadwalkan, Menko Ekon menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan akan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Kegiatan G20 bulan Februari ada 17 event dan ini adalah baik itu virtual maupun hybrid, dan tentu ini dijaga sesuai dengan protokol kesehatan. Terkait dengan MotoGP, ini akan dipersiapkan yang untuk 18-20 (Maret) sesuai dengan ketentuan Instruksi Mendagri dan kita melihat bahwa vaksinasi akan terus didorong,” ujarnya.

Menutup keterangan persnya, Airlangga juga menekankan mengenai pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi. “Tentu juga peningkatan protokol kesehatan untuk penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Tentu berbagai kegiatan ini akan disesuaikan dengan situasi di daerah masing-masing,” tandasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.