Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembangunan Waduk Bener Berlanjut, KSP: Pendekatan Ke Masyarakat Harus Santun

Jumat, 11 Februari 2022 21:03 WIB
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani (kiri) bersama Menko Polhukam Mahfud MD (tengah), saat rapat koordinasi soal pembangunan Waduk Bener, di Jakarta, Jumat (11/2). (Foto: Dok. KSP)
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani (kiri) bersama Menko Polhukam Mahfud MD (tengah), saat rapat koordinasi soal pembangunan Waduk Bener, di Jakarta, Jumat (11/2). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani menekankan bahwa keberlanjutan pembangunan Waduk Bener, di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, akan mengutamakan pendekatan yang berbasis pada musyawarah dan kesopansantunan.

“Seperti yang kerap diarahkan oleh Presiden Joko Widodo di berbagai kesempatan, proses pendekatan terhadap masyarakat harus santun, persuasif, dan mengedepankan pendekatan budaya. Pendekatan demikianlah yang ke depan akan diperkuat dalam proses pembangunan Waduk Bener,” kata Jaleswari.

Hal ini disampaikan Jaleswati dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan KSP), Jumat (11/2) untuk membahas penanganan insiden yang sempat terjadi di Desa Wadas.

Baca juga : Pemerintah Beri Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat Miskin

Jaleswari menambahkan, dengan model pendekatan yang mengutamakan local wisdom, tetua masyarakat dan tokoh ormas keagamaan akan turut dilibatkan dalam proses musyawarah terkait pembangunan Waduk Bener.

Untuk menjamin proses pembangunan Waduk yang transparan dan berkeadilan, Pemerintah pun akan memberi akses kepada Komnas HAM untuk menyampaikan kepada masyarakat dan Pemerintah jika ditemukan pelanggaran HAM.

Pembangunan Waduk Bener terhambat karena adanya penolakan dari Warga Desa Wadas terhadap pembukaan lahan tambang andesit di desanya sejak 2017. Batuan andesit di desa tersebut akan dikeruk untuk bahan baku proyek pembangunan Waduk Bener yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional (PSN) Pemerintah.

Baca juga : Pembangunan Gardu Induk Gunung Mas Kelar, PLN Pensiunkan 2 PLTD Di Kalteng

Walaupun begitu, Pemerintah menegaskan, pengukuran dan pembangunan Bendungan Bener akan tetap berjalan. Waduk ini merupakan salah satu proyek penting yang nantinya diharapkan dapat mengairi 15.519 hektare sawah. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah untuk membangun banyak waduk guna mendukung proyek ketahanan pangan nasional.

Waduk ini juga diharapkan dapat mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik per detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW.

“Kelanjutan proyek Waduk Bener di Wadas akan dilakukan melalui dialog-dialog dan musyawarah dengan semua kelompok, yang pro maupun yang kontra, dengan melibatkan atau meminta Komnas HAM untuk menjadi fasilitator,” imbuh Menko Polhukam, Mahfud MD. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.