Dark/Light Mode

KLHK Dan World Bank Garap Proyek Mangrove Di Kawasan Pesisir

Rabu, 16 Februari 2022 23:13 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya mengadakan kegiatan konsultasi publik  secara hybrid di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta,Rabu (16/2).
Menteri LHK Siti Nurbaya mengadakan kegiatan konsultasi publik secara hybrid di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta,Rabu (16/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia melakukan kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) terkait Proyek Mangrove Untuk Ketahanan Masyarakat di Kawasan Pesisir (Mangrove for Coastal Resilience Program, M4CR).

Sehubungan dengan proyek mangrove, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan kegiatan konsultasi publik secara hybrid di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Rabu (16/2). 

Dalam konsultasi publik itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, bahwa rehabilitasi mangrove menjadi salah satu prioritas program kerja Presiden Joko Widodo.

“Presiden menginstruksikan untuk melakukan rehabilitasi mangrove. Pada tahun 2020, kami memulainya dengan menanam mangrove seluas 63 ribu hektar,” kata Siti.

Baca juga : BRI Dinobatkan Jadi Bank Paling Bernilai Di Indonesia

Menteri dari Partai NasDem ini menekankan, bahwa pentingnya keterlibatan masyarakat dan para pihak dalam upaya rehabilitasi mangrove. Oleh karenanya, hadir para pejabat daerah di empat provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Dalam pertemua tersebut, Siti juga menjelaskan upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia, khususnya terkait dengan pengurangan emisi karbon dari ekosistem mangrove atau blue carbon. Pemerintah telah menyiapkan skenario paling ambisius yaitu LCCP (Low Carbon Compatible with Paris Agreement), dimana secara nasional Indonesia akan mencapai peaking pada tahun 2030 dengan sektor Kehutanan dan penggunaan lahan lain (FOLU) sudah mulai net sink.

Upaya pengendalian perubahan iklim melalui rehabilitasi mangrove juga akan menjadi isu utama pada gelaran Presidensi G20 Indonesia. Pemerintah Indonesia akan menjadikan mangrove sebagai show case kepada para pemimpin negara yang tergabung di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, tahun ini.

World Bank Puji Indonesia

Baca juga : Kemenkop UKM Dan Kementerian ESDM Gaet UKM Garap Proyek Kendaraan Listrik

Sementara itu, World Bank Managing Director for Operations, Axel van Trotsenburg setuju bahwa ekosistem mangrove memberikan kontribusi signifikan terhadap pengendalian perubahan iklim. 

Ia mengapresiasi inisiatif Indonesia menjadikan mangrove sebagai salah satu isu utama pada Presidensi G20 Indonesia.

“Kita harus melihatnya secara holistik, dan menjadikan mangrove bagian dari upaya tersebut. Sehingga, kerjasama kita melalui proyek ini juga dapat menjadi sebuah solusi,” tuturnya.

Pada pertemuan ini, Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi oleh Kepala BRGM Hartono, beserta jajaran Eselon I KLHK dan BRGM. Sementara, World Bank Managing Director for Operations Axel van Trotsenburg didampingi oleh Vice President for East Asia and the Pacific, Manuela Ferro, Country Director for Indonesia and Timor Leste Satu Kahkonen.

Baca juga : Waskita Karya Dan Konsorsium JGC Garap Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap

Di akhir pertemuan ini, delegasi World Bank dan para pejabat yang hadir melakukan penanaman mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove Angke Kapuk, sebagai salah satu aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.