Dark/Light Mode

Nama Sastrawan HB Jassin Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Di Gorontalo

Senin, 21 Februari 2022 13:08 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hans Bague Jassin, yang lebih populer disebut HB Jassin, adalah pengarang, penyunting, cendekiawan Muslim, dan kritikus sastra berdarah Gorontalo. Guratan pena HB Jassin banyak digunakan sebagai referensi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dan perguruan tinggi. Karena kiprahnya, dia dijuluki "Paus Sastra Indonesia".

HB Jassin merupakan satu di antara pahlawan sastra nasional dari Gorontalo. Kini, namanya diabadikan menjadi Perpustakaan Umum HB Jassin Provinsi Gorontalo yang diresmikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Senin, (21/2).

Dalam sambutannya, Rusli Habibie meminta perpustakaan harus mengikuti perkembangan digital. Siapa pun tidak bisa menghindari dan harus beradaptasi dengan dunia digital.

Baca juga : Relawan BP2M Deklarasikan Diri Dukung Puan Jadi Presiden

"Perpustakaan harus adaptif sehingga memungkinkan anak-anak dan masyarakat bisa belajar kapan pun, di mana pun tanpa kesulitan mengakses," pesannya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi X DPR Elnino M Husein Mohi. Dia mengatakan, digital sudah merambah pada semua aspek kehidupan, termasuk mengubah karakter dan cara berpikir generasi milenial.

"Kita tidak bisa hindari. Digitalisasi sudah masuk ke dalam banyak aplikasi, namun masih ada hal positif yang bisa dilakukan. Setidaknya, Indonesia jangan terus menerus menjadi followers. Harus berani menciptakan," kata Elnino, menyemangati.

Baca juga : Jalan Layang Pasupati, Disematkan Sebagai Nama Jalan Mochtar Kusumaatmadja

Peningkatan kualitas sumber daya manusia memang menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintah. Mengingat Indonesia kaya dengan alam, namun nyaris semua faktor yang potensial banyak diisi tenaga asing.

"Ini tugas bersama, khususnya perguruan tinggi untuk aktif berkontribusi nyata mengangkat harkat martabat bangsa lewat bahan bacaan yang berkualitas," ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Syarif Bando menambahkan, mayoritas masyarakat berpendidikan sekolah dasar sampai menengah. Bahkan ada yang tidak lulus sekolah. Hanya sedikit yang lulusan sarjana.

Baca juga : Jalan Bareng Di Kalimantan Andika-Puan Lagi Pedekate

"Mereka sulit jika harus bersaing secara modal. Yang mereka perlukan adalah kreativitas dan inovasi, termasuk di dunia home industry agar bisa bersaing. Sederhananya, mereka memerlukan ilmu terapan yang lebih memberikan dampak langsung secara ekonomi dan kesejahteraannya," tambah Syarif Bando.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.