Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Diramal Menjadi Kekuatan Nomor 4 Di Dunia

Rabu, 23 Februari 2022 19:43 WIB
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian memberikan pengarahan pada kegiatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/2).
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian memberikan pengarahan pada kegiatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Indonesia Emas yang ingin dicapai Pemerintah pada tahun 2024 bukan hanya sekadar jargon dan mimpi. Pasalnya, Indonesia memiliki tiga prasyarat untuk mencapainya, yaitu memiliki jumlah angkatan kerja yang banyak, Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, dan wilayah yang luas.

Demikian disampaikan Mendagri saat memberikan pengarahan pada kegiatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/2). 

“Berbagai survei internasional mengatakan, semua memiliki prejectory prediksi yang sama yaitu Indonesia akan menjadi kekuatan dominan keempat di dunia di tahun 2045,” katanya.

Baca juga : Prof Didik: Universitas Di Indonesia Harus Menjadi Universitas Riset

Mendagri menuturkan, di tengah kondisi dunia yang ‘anarki’, dalam artian terjadinya ketidakaturan karena tidak adanya satu kekuatan yang mengatur (one single compiling power), maka terjadi pertarungan untuk saling mendominasi. Bagi negara-negara yang mendominasi akan menentukan agenda politik, ekonomi, keamanan, hingga budaya dan identitas sebagai bangsa.

“Cara mendominasi dalam dunia anarki tetap jalan, saling mendominasi tetap jalan, tapi instrumen yang digunakan berubah. Dari instrumen militer menjadi non militer, yaitu ekonomi nomor satu, perdagangan, cyber, media, bahkan senjata biologis, instrumen budaya,” ungkapnya.

Mendagri mengimbuhkan, saat ini instrumen yang menguasai adalah ekonomi. Negara yang memiliki ekonomi kuat akan menjadi negara dominan. Berbicara ekonomi maka yang terpenting berkaitan dengan kemampuan produksi. Negara yang memiliki kemampuan produksi paling masif akan menguasai, dan Indonesia memiliki kemampuan tersebut dengan didukung angkatan kerja, SDA, dan luas wilayah yang dimilikinya.

Baca juga : Interkoneksi Sumatera, PLN Perkuat Pasokan Listrik Bangka

“Indonesia memiliki persyaratan itu dan tidak banyak dari 200 lebih negara di dunia ini dan teritorial, hanya negara nomor satu China, India, Amerika, Indonesia, Rusia, Meksiko, Brazil,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mendagri menyampaikan, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci. Di tangan orang-orang terdidik dan terlatih maka SDA di Indonesia dengan kondisi geografi yang luar biasa akan memberikan nilai tambah. 

“It's not a dream. Itu adalah modal kapital kita yang luar biasa. Kalau berbicara SDM maka harus ada agent of change. Siapa agent of change-nya? ASN, yang jumlahnya 4 juta orang. Inilah orang-orang yang mengawal negara,” tandas Mendagri. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.