Dark/Light Mode

Caplok 2 Wilayah Di Ukraina

Si Putin Dimusuhi Dunia

Rabu, 23 Februari 2022 08:50 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow, Rusia, Senin (21/2/2022).  (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP).
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow, Rusia, Senin (21/2/2022). (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada berita terbaru terkait konflik Rusia-Ukraina yang bikin cemas dunia dan dikhawatirkan memantik pecahnya perang dunia ketiga. Berita itu, soal keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengeluarkan dekrit untuk mencaplok 2 wilayah di Ukraina. Akibat dekrit itu, Putin kini dimusuhi dunia.

Upaya perdamaian antara Rusia dengan Ukraina kini makin jauh panggang dari api, setelah Putin keluarkan dekrit. Dalam dekrit itu, Putin mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, dua kelompok separatis yang menguasai wilayah Ukraina Timur. Keputusan itu disampaikan usai Putin menggelar pertemuan Dewan Keamanan Kepresidenan Rusia, Senin lalu.

“Saya meyakini perlu untuk mengambil keputusan yang lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk,” kata Putin, dalam siaran kenegaraan, seperti dikutip AFP, kemarin.

Baca juga : Sheila Dara, Direbutin Vidi Dan Dikta

Setelah pengumuman itu, Putin lalu menandatangani dekrit pengakuan tersebut dan mengerahkan tentaranya ke Donetsk dan Luhansk dengan dalih demi menjaga perdamaian. Ia pun meminta parlemen Rusia untuk mendukung keputusan ini, termasuk Dewan Federasi.

Bahkan Putin meminta pemerintah Ukraina mengakhiri operasi militer untuk menumpas pemberontakan. Putin menyebut, Ukraina tengah mencoba mengatur serangan kilat. “Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan kelanjutan pertumpahan darah akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim yang berkuasa di Ukraina,” ancam Putin.

Usai dekrit dikeluarkan, Kementerian Luar Negeri Rusia meminta negara-negara lain mengikuti langkah yang diambil Putin. Rusia ingin negara lain ikut mengakui kemerdekaan Donest dan Luhansk.

Baca juga : Kapolri Berkomitmen Beri Pelayanan Terbaik Untuk Korban Perempuan Dan Anak

Kemenlu Rusia menyatakan, pengakuan tersebut memang tak mudah, tapi merupakan satu-satunya langkah yang mungkin bisa diambil saat ini. “(Keputusan Putin) berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, yang dimaksudkan bisa menjadi jaminan kehidupan yang damai (di Donetsk dan Luhansk),” tulis Kemlu Rusia.

Sekadar latar saja, ketegangan Ukraina-Rusia yang sudah dimulai pada 2014 makin memanas pada akhir Tahun lalu. Gara-garanya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bersama Amerika Serikat melakukan latihan militer di Ukraina. Tak cuma itu, Ukraina pun sempat melontarkan ketertarikannya untuk bergabung dengan NATO. Jelas saja Rusia makin panas karena merasa keamanannya dalam bahaya.

Putin lalu mengerahkan 150 ribu pasukannya ke perbatasan Ukraina. Tak cuma itu, Rusia juga mengirim kendaraan lapis baja, pesawat tempur hingga kapal selam ke Laut Hitam.

Baca juga : Satkar Ulama: Airlangga Siap Perjuangkan Kepentingan Umat

Keputusan Putin ini jelas bikin Amerika Serikat dan sekutunya naik darah. AS tak hanya mengutuk, tapi juga langsung menjatuhkan sanksi untuk Rusia. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan keputusan Putin merupakan penolakan total terhadap komitmen Rusia berdasarkan perjanjian Minsk. Perjanjian ini adalah gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.