Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Antisipasi Produk Perikanan Ditolak, KKP Gandeng Lembaga PBB
Jumat, 4 Maret 2022 13:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) menggandeng United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), salah satu lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dirjen PDSPKP KKP Artati Widiarti mengatakan, hal ini dilakukan sebagai mitigasi penolakan produk perikanan di pasar ekspor.
Melalui Global Quality and Standards Programme (GQSP) SMART-Fish fase 2 yang didanai hibah dari Switzerland’s State Secretariat for Economic Affairs (SECO), KKP melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka pemenuhan standar pasar global untuk mendukung peningkatan ekspor, serta penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia.
Baca juga : Indonesia Dukung 30 Persen Perlindungan Daratan Dan Lautan
"Sebagai koordinator utama pelaksanaan program GQSP ini, kami didukung oleh beberapa focal point di lingkup KKP, yaitu Ditjen Perikanan Budidaya, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), serta focal point di luar KKP, yaitu Badan Standardisasi Nasional (BSN)," katanya di Jakarta, Jumat (4/3).
Dalam pertemuan tripartit, KKP-UNIDO-SECO (Steering Committee Meeting) pada akhir Februari 2022 lalu secara virtual, Kepala Perwakilan SECO dari Kedutaan Swiss Philipp Orga memastikan akan melanjutkan dukungan pendanaan melalui GQSP fase 3 yang akan dimulai 2023.
Artati merespons positif komitmen baru ini dan menegaskan KKP akan mendukung penuh penyelesaian GQSP fase 2 dan meminta agar sejalan dengan program prioritas KKP dalam perbaikan rantai nilai hulu hilir.
Baca juga : Pastikan WNI Selamat Keluar Dari Ukraina, Kemlu Gandeng Banyak Pihak
"Kita akan dorong standar produk untuk peningkatan ekspor melalui pencapaian 10.500 sertifikat Good Manufacturing Practices pada Unit Pengolahan Ikan dalam mendukung kebijakan dan program penangkapan ikan terukur, pembangunan Kampung Nelayan Maju, pembangunan kampung budidaya berbasis kearifan lokal, dan pengembangan budidaya berbasis komoditas unggulan ekspor,” tuturnya.
Artati mengungkapkan, banyak capaian yang telah dilakukan sampai dengan awal tahun ini. Seperti, terkait Komponen Infrastruktur Mutu, yaitu 2 dari 3 Lembaga Sertifikasi IndoGAP yang ada saat ini telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan siap untuk melaksanakan sertifikasi IndoGAP.
Kemudian, telah tersusun naskah final Peraturan Menteri tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang siap disahkan oleh Menteri yang menaungi BSN.
Baca juga : Kasus Korupsi Proyek IPDN, KPK Periksa Dirut Hutama Karya
Tak hanya itu, Peta Jalan Pembangunan Laboratorium Metrologi Biologi Indonesia sudah selesai disusun, dan akan diintegrasikan ke dalam Rencana Strategi BSN.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya