Dark/Light Mode

Indonesia Dukung 30 Persen Perlindungan Daratan Dan Lautan

Rabu, 2 Maret 2022 17:48 WIB
Orang Utan di hutan liar Kalimantan. (Foto: Istimewa)
Orang Utan di hutan liar Kalimantan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mayoritas masyarakat Indonesia mendukung adanya perlindungan terhadap daratan dan lautan. Hal tersebut sesuai dengan target global yang dicanangkan PBB.

Dalam sebuah survei terhadap lebih dari 1.000 orang di Indonesia, mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat di negara kepulauan terbesar di dunia sangat mendukung target global yang dicanangkan oleh PBB untuk melindungi setidaknya 30 persen daratan dan lautan di Bumi pada tahun 2030.

Ada 94 persen di antaranya mengharapkan Pemerintah Indonesia turut mendukung upaya PBB ini. Survei yang ditugaskan oleh Atri Advisory dan dilaksanakan oleh perusahaan poling terkemuka Vase.ai selama tiga hari di bulan Februari.

Chair Atri Advisory and Science Advisor to the Campaign for Nature Dr Zakri Abdul Hamid menuturkan, survei ini untuk pertama kalinya mengukur persepsi publik di Indonesia mengenai target global 30x30 menjelang pertemuan puncak yang digelar akhir tahun ini di Kunming, China.

Baca juga : Lestari Dukung 1 Maret Jadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara

"Survei ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat mendukung diwujudkannya proposal yang bertujuan untuk melindungi 30 persen dari daratan dan lautan di Bumi pada tahun 2030," kata Dr Zakri Abdul Hamid dalam keterangannya, Rabu (2/3).

Adapun dalam pertemuan tersebut, sebanyak 190 negara termasuk Indonesia diharapkan dapat menyetujui dan menandatangani strategi global Post-2020 Global Biodiversity Framework (GBF) yang dirancang untuk mencegah krisis keanekaragaman hayati.

Krisis tersebut jika tidak dicegah akan mengancam kelangsungan hidup satu juta spesies hewan dalam beberapa tahun ke depan.

"Sangat penting melindungi 30 persen dari daratan dan lautan di Bumi pada tahun 2030 serta mencegah perusakan keanekaragaman hayati ini. Permasalahan ini tak lagi bisa kita abaikan," kata Zakri yang juga Founding Chair of Intergovernmental Panel on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES).

Baca juga : Kembali Pimpin Percasi, Ini Harapan Utut Adianto

Para negosiator dari 190 negara tersebut akan bertemu secara langsung di Jenewa, Swiss, 13-29 Maret mendatang untuk membahas GBF. GBF juga mencakup upaya perlindungan 30x30 sebagai salah satu tujuan utama yang harus dicapai.

High Ambition Coalition for Nature and People, sebuah koalisi antar pemerintah lebih dari 80 negara yang diketuai bersama oleh Kosta Rika, Prancis, dan Inggris, saat ini tengah bekerja untuk memenuhi target 30x30. Kamboja merupakan anggota HAC pertama dan satu-satunya dari kawasan ASEAN. Anggota HAC lainnya yang berasal dari Asia adalah Jepang, India, Bhutan, Nepal, Pakistan, dan Maladewa.

Zakri menuturkan, bukti ilmiah dan data ekonomi menunjukkan bahwa melindungi setidaknya 30 persen dari daratan dan lautan di Bumi merupakan cara terpenting untuk memerangi perusakan keanekaragaman hayati secara global.

Cara-cara lainnya meliputi menyimpan pasokan karbon, mencegah pandemi di masa depan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produksi perikanan, dan memajukan hak-hak pribumi.

Baca juga : Borong Indonesia Ajak UMKM Rasakan Pengalaman E-commerce Mandiri

"Sekarang saatnya para pemimpin politik dan pembuat keputusan mendengarkan suara rakyat dan bekerja sama mencapai tujuan penting ini," terangnya.

Konservasi 30x30 juga mempunyai manfaat ekonomi yang sangat besar: menurut studi independen oleh lebih dari 100 ekonom dan pakar, pemenuhan 30 persen dari target akan menghasilkan manfaat jasa keuangan dan ekosistem setidaknya lima kali lipat dari biaya yang dikeluarkan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.