Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Showcase Produk Lokal, Bikin Pengusaha Dalam Negeri Semangat Berinovasi

Jumat, 15 April 2022 11:41 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) dan Owner Nuritek Indonesia Ahmad Syarifudin mengunjungi stand Nuritek di acara businesss matching yang digelar Senin (11/4)-Jumat (22/4) di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (Foto: Istimewa)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) dan Owner Nuritek Indonesia Ahmad Syarifudin mengunjungi stand Nuritek di acara businesss matching yang digelar Senin (11/4)-Jumat (22/4) di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui beberapa kementeriannya, lakukan pameran dan pertemuan bisnis dengan pelaku UKM yang selalu mensupport dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.

Dalam gelaran pameran dan temu bisnis besutan Kementerian Koperasi dan UKM, serta menggandeng kementerian lain, seperti Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadi lanjutan dari business matching tahap I di Bali.

Sehingga ini menjadi tahap ke II kegiatan showcase dan business matching dengan kategori produk alat kesehatan, alat pertanian, dan manufaktur, di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Senin (11/4)-Jumat (22/4).

Salah satu pelaku UKM asal Cianjur, Jawa Barat di bidang kesehatan, Ahmad Syarifudin yang juga pemilik pabrik alat kedokteran, Nuritek Indonesia yang produknya dikunjungi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Kesehatan Budi Gani Sadikin dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mengaku, para pengusaha dalam negeri sedang bersemangat menyiapkan berbagai inovasinya masing-masing.

Baca juga : Apical Group Edukasi Pentingnya Penggunaan Minyak Goreng Secara Sehat

Pasalnya pelaku UMKM ataupun UKM dijadikan peran utama dalam memasok kebutuhan di negeri sendiri.

"Setelah diperhatikan pemerintah, khususnya Depkes, para produsen alat kesehatan sekarang bersemangat menambah jenis produk alat kesehatan yang di produksi di dalam negeri, Menkes pun mengakui produk dalam negeri," tutur.

Dia pun menjamin, produk UMKM buatan anak bangsa tidak kalah bersaing dengan produk impor. Sehingga, bisa terus menggeliatkan ekonomi rakyat.

"Kami jamin, produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri, apalagi saat ini dukungan pemerintah sangat besar sekali," katanya.

Baca juga : Kemenkop UKM Genjot Penggunaan Produk Dalam Negeri Alat Pertanian Cs

Sementara, Teten Masduki mengatakan, sudah sewajarnya negara mengedepankan inovasi dalam negeri dalam hal ini produk UMKM dalam pengadaan barang dan jasanya.

"Kegiatan ini menjadi upaya percepatan penyerapan 40 persen produk dalam negeri (PDN) dan UMKM oleh pemerintah. Tahun ini, potensi pembelian PDN sebesar Rp 1.481 triliun dan BUMN sebesar Rp 420 triliun," ungkap Teten.

Dia juga mengajak kementerian lembaga dan Pemda untuk memperbaiki Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan mempercepat kontrak pengadaan barang maupun jasa. Sehingga, target realisasi pengadaan barang/jasa pemerintah bagi UMKM dapat mencapai lebih dari Rp 400 triliun pada tahun ini.

"Saya optimis kegiatan pameran dan temu bisnis ini akan berhasil, dan seluruh pihak berperan aktif dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri," kata Teten.

Baca juga : Kemajuan Pendidikan Perlu Diimbangi Penguatan Karakter Bangsa

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menyambut baik niat Kemenkop dan UKM. Kemenkes menargetkan belanja pengadaan barang dan jasa khusus di bidang kesehatan sebesar 78 persen dari dalam negeri.

Persentase tersebut dia targetkan melebihi dari target yang diusulkan Presiden Joko Widodo kepadanya. Menkes Budi menjabarkan, belanja Kementerian Kesehatan Rp 35,3 triliun setahun, lalu telah mengarahkan sebesar Rp 11,7 triliun atau 40 persen diantaranya untuk pembelian pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri sesuai usulan Presiden.

Namun, Menkes lebih optimistis untuk menetapkan target pembelian pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri sebesar 78 persen.

"Presiden memberi target 40 persen, tapi kami minta kalau bisa ditingkatkan dari Rp 11 triliun menjadi Rp 28 triliun. Jadi bukan 40 persen tapi 78 persen, kita inginkan itu pembeliannya bisa di dalam negeri," tuturnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.