Dark/Light Mode

Kelangkaan Minyak Goreng Bukti Valid Perlunya Jaringan Terintegrasi

Selasa, 22 Maret 2022 07:17 WIB
Ilustrasi minyak goreng langka dan mahal (Kartun: Mice)
Ilustrasi minyak goreng langka dan mahal (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski dipastikan dalam waktu dekat kita tidak akan lagi kembali menyaksikan kerumunan warga yang menyemut mengantre minyak goreng, pengalaman buruk tersebut seharusnya menjadi pelajaran akan perlunya mengaplikasikan teknologi Industri 4.0 sesegera mungkin dalam kehidupan. Apalagi, era Revolusi Industri 4.0 pun sudah bukan lagi wacana, melainkan telah menjadi realitas yang bisa memperbaiki kondisi dan kesejahteraan manusia.

Pernyataan tersebut menjadi salah satu pokok yang dikemukakan Chairman Webinar, Yudhi Permana Suisa, kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/3) sore. Menurut Yudhi, dengan penerapan sistem jaringan terintegrasi yang merupakan salah satu dari 11 pilar Industri 4.0, kasus kelangkaan minyak goreng di masyarakat yang sempat menampar Indonesia sebagai produsen minyak sawit terkemuka dunia, bisa dihindari.

“Seandainya ada jaringan terintegrasi, vertikal dan horizontal, terintegrasi dari hulu ke hilir, maka kegagalan delivery, atau pun kelangkaan di titik tertentu, bisa segera diketahui dan dicarikan solusi. Karena kalau terintegrasi, semua bisa kelihatan,” kata Yudhi.

Baca juga : MPR Tegaskan Tidak Ada Agenda Perpanjangan Jabatan Presiden

Ia menegaskan, jaringan terintegrasi memungkinkan integrasi sistem antara perusahaan satu dengan lain, atau pun integrasi antar-departeman dalam perusahaan itu sendiri. “Ini yang kita sebut integrasi vertikal. Sementara integrasi horizontal itu berhubungan antarsatu perusahaan dengan perusahaan lain.”

Yudhi mengatakan, meskipun jaringan terintegrasi ini banyak dibicarakan di bidang industri sebagaimana ia menjadi bagian dari era Industri 4.0, sejatinya penerapannya menyasar ke semua bidang. Termasuk industri militer. “Misalnya, apa yang dilakukan Pemerintah dengan menerapkan Online Single Submission (OSS) dalam perizinan dan sebagainya, itu juga termasuk contoh penerapan vertical dan horizontal integration,” kata Yudhi.

Karena pentingnya penerapan jaringan terintegrasi tersebut, kata dia, pekan lalu Program Magister Instrumentasi dan Kontrol ITB (sering disingkat MINK), menggelar Seminar Online (Webinar) “Vertical-Horizontal Integration in Industry 4.0”.

Baca juga : Minyak Goreng Mahal, Waktunya Terapkan Gaya Hidup Sehat

“Webinar itu menjadi sekaligus menjadi penanda kepedulian agar jaringan terintegrasi, baik vertical dan horizontal ini kian menjadi perhatian publik, terutama kalangan industri,” kata dia.

Pentingnya intergrasi vertical-horizontal itu juga ditekankan Endra Joelianto, pakar instrumentasi dan kontrol pada Fakultas Teknologi Industri ITB, sekaligus Chairman IEEE Indonesia Section. Endra mengatakan, kebutuhan akan para ahli dalam bidang tersebut bisa dipenuhi, antara lain oleh Program Magister Instrumentasi dan Kontrol ITB. Ia yakin, dengan kurikulum dan penelitian yang dirancang, lulusan yang dihasilkan akan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

“Kami yakin, MINK mampu menghasilkan lulusan magister teknik yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara profesional, untuk tujuan pendidikan dan Penelitian di bidang industri,” kata Endra, dalam webinar yang diikuti 400-an peserta, baik dari kalangan umum, mahasiswa hingga wartawan itu.

Baca juga : Agar Masalah Minyak Goreng Selesai, Buka Keran Persaingan Pasar Sempurna

Sebagaimana dikatakan sebelumnya, Endra juga yakin bahwa para lulusan program magister di bidang instrumentasi dan kontrol teknik itu akan dibutuhkan di semua sektor industri. Yang gampang disebutkan saja di antaranya sebagai instrument engineer, control engineer, system integration engineer, data engineer, industry strategis seperti industri proses dan kimia, aeronautika, telekomunikasi, pembuatan kapal, baja, elektronika dan militer; industri instrumentasi kedokteran; biro konsultasi, jasa konstruksi, serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

Selain kehadiran Endra, kualitas webinar tersebut juga semakin tinggi dengan hadirnya Kepala Digital Marketing dari Yokogawa, C Cordova; Andreas Indra Pradana, Business Development dari ABB, serta sales specialist dari SIEMENS, Livia Lim. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.