Dark/Light Mode

Bagikan KUR Dan Dorong Inklusi Keuangan

Airlangga Kunjungi Pesantren Suryalaya Dan Cipasung Tasikmalaya

Rabu, 20 April 2022 23:31 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Optimalisasi Penyaluran KUR dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan UMKM, di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/4). (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Optimalisasi Penyaluran KUR dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan UMKM, di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/4). (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian Indonesia yang berhasil tumbuh sebesar 3,69 persen (yoy) di tahun 2021 merupakan salah satu hasil dari respons cepat Pemerintah dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19. Pemerintah juga terus menjalankan strategi penanganan Covid-19 dengan memperkuat pengendalian baik dari sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak di antaranya berupa penurunan penjualan atau permintaan usaha pada mayoritas UMKM. Sebanyak 48,6 persen UMKM tutup, sementara dan 30,5 persen UMKM mengalami penurunan permintaan domestik. Selain itu, 7 dari 10 pelaku usaha UMKM membutuhkan bantuan modal usaha di masa pandemi.

Sementara itu, UMKM sendiri memiliki potensi dan peranan yang besar terhadap ekonomi Indonesia dan terbukti memiliki daya tahan yang baik selama masa pandemi. Pemerintah juga terus berkomitmen untuk mendorong peranan UMKM di dalam perekonomian, termasuk di lingkungan Pondok Pesantren.

Baca juga : KemenPPPA Awasi Pendampingan Korban Pemerkosaan Di Tasikmalaya

“Pesantren Suryalaya menyimbolkan kerja sama yang erat antara ulama dan umara," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pada sambutannya dalam acara Optimalisasi Penyaluran KUR dan Inklusi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan UMKM, di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/4), seperti keterangan yang diterima RM.id.

Selain menyalurkan KUR secara simbolis dan CSR berupa sarana dan prasarana pendidikan, Airlangga juga menyempatkan berziarah. Pondok Pesantren Suryalaya dirintis Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau dikenal dengan panggilan Abah Sepuh, pada 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905.

Airlangga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pondok Pesantren Suryalaya kepada Pemerintah dalam hal perannya mendidik generasi penerus bangsa untuk dapat juga berperan serta dalam perekonomian ke depannya. Menurut Airlangga, Pemerintah juga berkewajiban untuk mendorong pesantren dalam hal mencetak para wirausahawan baru.

Baca juga : Agen BRILink Dorong Inklusi Keuangan Tanah Air

Pemerintah juga telah bekerja sama dengan dunia pendidikan melalui program yang didukung Kementerian Perindustrian. Perguruan tinggi dapat membuat inkubator bisnis bagi para mahasiswa untuk berwirausaha.

"Selain itu, juga terdapat program yang bernama Santripreneur, jadi bagaimana kita mendorong para santri untuk menjadi entrepreneur sejak dini sehingga kedepannya para santri dapat menjadi wirausahawan yang tangguh," ungkap Airlangga.

Merespons peranan UMK yang besar terhadap perekonomian, Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp 373,17 Triliun pada tahun 2022 dan memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga Desember 2022. Selain itu, Pemerintah juga menyediakan KUR syariah bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan pembiayaan berbasis syariah.

Baca juga : Genjot Produksi, Airlangga Groundbreaking Perluasan PT Smelting Gresik

Dengan semakin meningkatnya perekonomian global, tingkat inklusi keuangan Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 83,6 persen, lebih tinggi dari tahun 2020 yang tercatat sebesar 81,4 persen. Pemerintah senantiasa melakukan berbagai upaya untuk mencapai target inklusi keuangan di Indonesia sebesar 90 persen pada tahun 2024.

Pelajar, santri, mahasiswa, dan pemuda merupakan kelompok sasaran yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat Perpres Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Pondok Pesantren memiliki peran yang strategis dalam rangka mendukung ekonomi dan keuangan syariah karena saat ini berjumlah sekitar 36.080 pesantren dan memiliki lebih dari 4,2 juta santri. Selain itu, sebanyak 12.469 pesantren atau 39,7 persen dari total pesantren, memiliki potensi secara ekonomi yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal.

Setelah mengunjungi Pondok Pesantren Suryalaya, Airlangga melanjutkan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Cipasung untuk bersilaturahmi dan menyerahkan bantuan yang diantaranya terkait dengan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu dan Kerja Sama Pengembangan UMKM. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Anggota DPR, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, dan Wali Kota Tasikmalaya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.