Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antibodi 99,2 Persen, Masih Kudu Waspada

Kamis, 21 April 2022 07:40 WIB
Ilustrasi tes antibodi Covid-19. (Foto: Shutterstock/angellodeco)
Ilustrasi tes antibodi Covid-19. (Foto: Shutterstock/angellodeco)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama libur mudik Lebaran. Disiplin dibutuhkan, meski antibodi Covid-19 warga Jawa-Bali atau wilayah asal dan tujuan mudik mencapai 99,2 persen.

“Bukan berarti kita boleh jemawa, sehingga melepas masker dan tidak patuh prokes,” tegas anggota Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono, saat telekonferensi, di Jakarta, kemarin.

Masyarakat 21 kabupaten/kota di tujuh provinsi Jawa dan Bali memang memiliki antibodi tinggi. Tapi, hal itu mesti disikapi dengan bijak, supaya Indonesia aman dari lonjakan Covid-19. “Patuh pada prokes supaya tetap sehat selama perjalanan,” tegasnya.

Baca juga : Antibodi Covid Sudah 99 Persen, KSP Optimis Risiko Lonjakan Kasus Akibat Mudik Bisa Diredam

Pandu juga mendorong masyarakat segera melengkapi dosis vaksin. Suntikan penguat imun itu terbukti mengurangi risiko perawatan di rumah sakit, tingkat keparahan, bahkan risiko kematian. “Karena hanya dengan prokes dan vaksinasi kita bisa konsisten mengurangi risiko penularan,” ingat Pandu.

Sementara Tim Pandemi FKM UI Muhammad N Farid menjelaskan, antibodi masyarakat di Jawa dan Bali terhadap Covid-19 mencapai 99,2 persen pada Maret 2022. Angka itu meningkat enam persen dari hasil survei serologi sebelumnya 93 persen.

“Peningkatan enam persen terbilang cukup tinggi dibandingkan (survei) Desember 2021 dan cukup menggembirakan,” kata Farid, kemarin.

Baca juga : Semoga Mudiknya Lancar Ya

Farid bilang, ada dua hal yang memicu peningkatan antibodi Covid-19. Pertama, semakin banyak masyarakat yang divaksinasi, dan semakin banyak orang yang mendapat antibodi alami usai terinfeksi Covid-19. “Jadi cukup besar proporsi penduduk yang punya antibodi Covid-19 pada Maret 2022,” jelasnya.

Meski begitu, Farid mengingatkan, hasil survei bukan menggambarkan antibodi warga di seluruh wilayah Indonesia. Survei tersebut memotret situasi di 21 kabupaten/kota di tujuh provinsi Jawa dan Bali.

Provinsi tersebut ialah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bali. “Kabupaten/kota yang dipilih merupakan daerah asal dan tujuan mudik,” ujarnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.