Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gelar Pelatihan & Bimtek

Kementan Tingkatkan Kualitas SDM Petani & Penyuluh

Sabtu, 23 April 2022 23:28 WIB
Bimtek petani untuk menimpa kualitas SDM Pertanian. (Foto: Istimewa)
Bimtek petani untuk menimpa kualitas SDM Pertanian. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus menggenjot produksi dan produktivitas pertanian. BPPSDMP juga mendapatkan amanat untuk mengelola dana PHLN, SIMURP yang bersumber dari Bank Dunia dan AIIB serta IPDMIP yang bersumber dari IFAD.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Pemerintah menjamin kebutuhan pangan bagi 273 jiwa penduduk Indonesia. Hal ini tentunya harus didukung dengan peningkatan produktivitas.

"Dengan peningkatan produktivitas itu, pendapatan petani akan meningkat. Oleh karena itu, kita akan memanfaatkan sejumlah program-program utama Kementan termasuk Program SIMURP dan IPDMIP," kata SYL saat Bimtek petani untuk meningkatkan kualitas SDM Pertanian, dikutip Sabtu (23/4).

Sementara Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi, mengatakan seluruh program-program utama Kementan harus didukung, termasuk stakeholder pertanian.

Baca juga : Tim Kementan Keliling Pasar Di Aceh Pantau Stabilitas Pangan

"Saat ini kita harus beradaptasi dengan perubahan iklim dan cuaca ekstrim. Perubahan iklim akan terus terjadi. Climate change merupakan hukum alam dan itu harus diantisipasi dan ini merupakan tantangan baru yang harus dihadapi saat ini dan kita harus beradaptasi dengan iklim dari hulu sampai hilir," ujar Dedi.

Dedi berharap, melalui pelatihan-pelatihan dan bimtek kepada petani dan penyuluh yang diselenggarakan oleh Kementan melalui BPPSDMP dapat mengubah perilaku petani dalam jangka panjang.

"Penyuluh yang berada di garis terdepan sebagai agen harus mengubah perilaku petani agar dapat mengimplementasikan teknologi guna menggenjot produksi dan produktivitas," tandas Dedi.

Untuk menindaklanjutinya, BPPSDMP melalui Pusat Penyuluhan Pertanian melaksanakan pelatihan berupa Pertemuan Pemantauan dan Evaluasi SIMURP Komponen B dan Bimbingan teknis Multimedia dan Media Informasi bagi Penyuluh Pertanian serta Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) di Lokasi IPDMIP Tahun 2022 di Serpong, 21 s.d 23 April 2022.

Baca juga : Peringati Hari Kartini, Ewindo Tingkatkan Peran Wanita Di Sekor Pertanian

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya dalam arahannya mengatakan SIMURP dan IPDMIP merupakan proyek yang dibiayai dari PHLN diharapkan dapat menjadi kegiatan andalan di dinas Provinsi dan kabupaten untuk dikelola dengan sebaik-baiknya.

Melalui pertemuan pemantauan dan evaluasi yang diselenggarakan oleh SIMURP, ia ingin memastikan agar komitmen pemerintah daerah dan sinergitas kegiatan lintas lembaga pelaksana Proyek dapat berjalan dan mencapai target sesuai yang diharapkan.

Karena kerjasama antar Lembaga pelaksana kegiatan SIMURP Komponen B di daerah sangat menentukan kualitas output setiap kegiatan dalam mewujudkan peningkatan produksi, produktivitas, pendapatan dan IP melalui penerapan teknologi pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA).

Selain itu, petani juga harus memanfaatkan KUR, karena KUR adalah andalan untuk meningkatkan pendapatan petani. Apabila petani mampu mengakses KUR maka petaninya sudah berorientasi agribisnis karena orang berbisnis tidak akan menggunakan uangnya sendiri.

Baca juga : Peran Aktif Orangtua Bantu Tingkatkan Prestasi Anak

"Semuanya akan mengakses pinjaman dan ini merupakan spririt yang sangat menguntungkan. Dorong penyuluh, petani, poktan, gapoktan untuk mengakses KUR," ujar Bustanul lagi.

Bustanul juga mengingatkan, jika dana SIMURP adalah dana pinjaman maka harus dimanfaatkan dan dioptimalkan semaksimal mungkin agar sesuai dengan tujuan utama SIMURP dan target dapat tercapai dengan baik.

Tagline pertanian maju, mandiri dan modern harus digaungkan. Maju, mandiri tidak mungkin tercapai apabila tidak terjadi peningkatan produksi dan produktivitas. Efisensi dengan mengurangi penurunan biaya usaha tani dan produksi dan modern dengan mekanisasi pertanian dan memanfaatkan Internet of Things (IoT).

"Melalui Pertemuan ini diharapkan menambah wawasan bagi semuanya. Peserta diharapkan tidak hanya berdiskusi dengan narasumbernya saja tapi juga berdiskusi dengan sesama peserta yang hadir," pungkas Bustanul. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.