Dark/Light Mode

Cegah Penularan Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan, Pemprov Jabar Bentuk Unit Respon Cepat

Rabu, 11 Mei 2022 17:11 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana. (Dok. Antara)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana. (Dok. Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat membentuk unit respons cepat untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

"Kami bergerak cepat menyusul munculnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di sejumlah daerah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana kepada wartawan di Bandung, Rabu, (11/5).

Arifin mengatakan setelah Dinas Peternakan Jawa Timur melaporkan adanya kasus penyakit kuku dan mulut pada hewan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawangsa, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mencegah dan mewaspadai adanya temuan kasus tersebut.

Baca juga : Polri Bantu Awasi Penanganan Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan Ternak

"Provinsi Jawa Timur itu melaporkan pada tanggal 5 Mei 2022. Dari informasi tersebut, besoknya kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan kewaspadaan, karena ada laporan dari Kabupaten Garut bahwa ada terduga kasus PMK (penyakit mulut dan kuku) di sana," kata dia.

Menurut Arifin, pada 7 Mei 2023 DKPP Provinsi Jawa Barat bersama Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel terduga penyakit mulut dan kuku pada hewan di Kabupaten Garut.

Selain di Kabupaten Garut, pada hari berikutnya sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar.

Baca juga : Talasemia Penyakit Keturunan, Kenali Cara Mencegahnya

"Hasilnya sejumlah sampel terkonfirmasi 100 persen positif PMK," ujarnya.

Arifin merinci temuan kasus penyakit kuku dan mulut positif ada di Leles, Kabupaten Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, tiga ekor sapi perah dan lima ekor domba.

Sementara di Tasikmalaya, 18 sampel sapi dinyatakan positif penyakit mulut dan kuku serta 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen penyakit mulut dan kuku.

Baca juga : Cegah Penyebaran Hepatitis Akut Misterius, Pemerintah Lakukan 4 Hal Ini

"Sebelum ada temuan positif pada 7 Mei 2022, kami sudah membentuk Unit Respons Cepat PMK," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.