Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ahli IPB Tegaskan PMK Bisa Dikendalikan Dan Tidak Berbahaya Bagi Manusia
Jumat, 13 Mei 2022 11:36 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pengajar Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University Denny W Lukman mengatakan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bisa dikendalikan secara terukur dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Menurut Denny, berdasarkan jurnal dan literasi, PMK kali pertama ditemukan 125 tahun yang lalu dan melanda di beberapa negara. Sehingga sudah cukup banyak laporan dan kajian ilmiah tentang virus PMK.
"Jadi, sebenarnya penyakit ini bisa kita kendalikan dan pencegahannya bisa dilakukan secara terukur," kata Denny, Kamis (12/5).
Baca juga : Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Tak Berdaya
Denny mengatakan, yang jadi masalah saat ini adalah perilaku manusia yang seringkali melakukan praktek jual beli tidak sehat alias menjual hewan dalam kondisi sakit. Ada juga penjual yang panik dan menurunkan nilai jual, sehingga membuat masyarakat ikut dalam kepanikan.
"Masalahnya, ada pada prilaku orang. Misalnya masih ada penjual ternak sakit, kemudian adanya penjual yang panik dan lain sebagainya. Itu semua prilaku yang harus diperbaiki," katanya.
Denny mengapresiasi, upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang bergerak cepat melakukan pengendalian PMK. Salah satunya dengan mengeluarkan surat edaran dan permintaan bagi setiap kepala daerah untuk mengatur lalu lintas ternak dan melaksanakan tindakan-tindakan pengendalian dan penanggulangan PMK.
Baca juga : BKS Akui Belum Maksimal
“Saya salut Kementan gercep dalam hal ini (penanganan PMK). Semua prosedur baik yang tertulis maupun teknis sudah dibuat oleh Kementan. Bahkan upaya pembuatan vaksin hewan terus dikebut. Saya kira ini langkah bagus sekali dari jajaran Kementan," ujarnya.
Denny menambahkan, beberapa bagian ternak yang aman untuk dikonsumsi adalah produk unggas seperti ayam, bebek dan produk turunnya seperti telur asin, telur pindang, telur pasteurisasi dan tepung telur.
Kemudian daging dan jeroan sapi dan produk olahan sapi dan babi produk yang diolah dengan pemanasan (minimum suhu bagian dalam mencapai 70 derajat Celcius minimal selama 30 menit).
Baca juga : Kontribusi IHT Serap Jutaan Pekerja Dan Beri Cukai Bagi Negara
"Begitu juga dengan poduk olahan seperti susu pasteurisasi HTST dan ultra-pasteurisasi (extended shelflife), susu sterilisasi atau UHT, susu bubuk (krim, skim, whey), susu kondensasi, susu kental manis, krim susu yang dipasteurisasi HTST, keju cheddar dan keju mozzarella," katanya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya