Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pupuk Organik Bantu Petani Di Jawa Tengah Kembangkan Budidaya Pertanian

Sabtu, 14 Mei 2022 20:12 WIB
Ilustrasi petani menanam padi/Ist
Ilustrasi petani menanam padi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Petani di Jawa Tengah merasakan manfaat pupuk organik. Dengan pupuk organik, petani dapat mengembangkan budidaya pertanian mereka dengan baik. 

Petani juga mendapatkan nilai lebih dengan menggunakan pupuk organik. Salah satunya sebagaimana dirasakan oleh Kelompok Petani Merbabu di lereng Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), ingin para petani bisa menghasilkan pupuk organik secara mandiri, yang kualitasnya bisa lebih baik dari pupuk anorganik saat ini.

“Hasil pertanian non-pestisida itu kualitasnya lebih bagus dan pasarnya bisa lebih besar. Pupuk organik itu makin menguntungkan ke depan. Seharusnya petani memang bisa memproduksi sendiri,” ujarnya.

Kementan melalui penyuluh pertanian juga memberi pelatihan kepada petani memproduksi pupuk secara baik. 

Baca juga : Penjualan Tiket Langsung Di Pelabuhan Dihapus, Bambang Haryo: Menyulitkan Penumpang

“Tinggal diajarkan bagaimana mengumpul kompos. Itu memang butuh keahlian dan itu peran penyuluh untuk mengajarkan,” kata SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan’Ali Jamil menuturkan, pupuk organik yang telah dikomposkan ataupun segar berperan penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sumber nutrisi tanaman.

"Pupuk organik yang telah dikomposkan dapat menyediakan hara dalam waktu yang lebih cepat. Karena, selama proses pengomposan telah terjadi proses dekomposisi yang dilakukan oleh berbagai macam mikroba," kata Ali.

Menurutnya, salah satu upaya pemerintah mendukung petani dalam kemandirian mengembangkan pupuk organik adalah dengan memfasilitasi kegiatan pengembangan UPPO. 

Pembangunan UPPO diarahkan pada lokasi yang memiliki potensi sumber bahan baku pembuatan kompos, terutama limbah organik/limbah panen tanaman, kotoran hewan/limbah ternak dan sampah organik rumah tangga pada sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan rakyat dan peternakan. Terutama pada kawasan pengembangan desa organik.

Baca juga : Merawat Momentum Pertumbuhan Di Tengah Lonjakan Pertumbuhan Harga Energi

Ali mengatakan, pihaknya bukan hanya mendorong substitusi pupuk kimia ke pupuk organik. 

“Kami mendorong penggunaan pupuk secara berimbang karena zat hara yang dibutuhkan tanaman juga ada di pupuk anorganik. Karenanya, petani harus seimbang menggunakan kedua pupuk tersebut agar lahan sehat, produksi meningkat dan produktivitas melesat," ujarnya.

Menurut Ali, Kementan memberikan stimulan bantuan kepada kelompok tani yang dikelola secara swadaya berupa UPPO untuk produksi pupuk kandang sebagai pupuk dasar tanaman. 

“Harapannya, pupuk kandang ini mampu mempercepat pertumbuhan pakan ternak," kata dia.

Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Kementan Muhammad Hatta mengatakan, pupuk kandang yang akan diproduksi adalah pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan (kohe) yang dapat menjadi bahan utama kesuburan lahan pada setiap musim tanam.

Baca juga : Gobel Ajak Qatar Investasi Pertanian Di Indonesia

Kebutuhan pupuk kandang atau kompos setiap tahunnya selalu bertambah, sehingga beberapa kelompok tani berharap mendapatkan bantuan UPPO untuk mencukupi kebutuhan pupuk kompos bagi anggotanya, atau untuk usaha produksi dan dipasarkan.

"Kami berharap kelompok tani segera dapat mewujudkan pembangunan UPPO yang terdiri dari kandang sapi komunal, rumah kompos, kantor UPPO, mesin APO, motor roda tiga sebagai alat transportasi barang yang dikerjakan secara swakelola," harap Hatta. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.