Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

OPini Balitbang Hukum Dan HAM Ajak Perempuan Berperan Di G20

Selasa, 31 Mei 2022 16:25 WIB
Media gathering Balitbang Hukum dan HAM. (Foto: ist)
Media gathering Balitbang Hukum dan HAM. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menyambut Presidensi G20 Indonesia, Obrolan Peneliti (OPini) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Hukum dan HAM menggelar diskusi “Peran Nyata Perempuan dalam Agenda G20: Pembangunan Ekonomi Melalui Teknologi”.Tema ini digagas untuk merespon salah satu agenda utama Presidensi Indonesia dalam forum G20 yaitu transformasi ekonomi digital.

Pemerintah Indonesia mengajak pemimpin negara dalam forum G20 untuk membangun ekonomi yang inklusif dengan cara memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa 64,5 persen pemilik UMKM adalah perempuan.

Ini menjadi potensi yang besar untuk meningkatkan peran nyata perempuan dalam pemulihan ekonomi dunia. Meski begitu, fakta menunjukkan bahwa belum semua UMKM perempuan memiliki akses yang cukup ke ekosistem pembiayaan dan digital. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kesenjangan akses terhadap teknologi yang dialami oleh perempuan.

Baca juga : UI Gelar Penelitian Rumah Tahan Gempa Berbasis Kearifan Lokal Di NTB

Berdasarkan data Susenas (2019), akses internet untuk kaum perempuan secara konsisten mengalami kesenjangan selama periode 2016 hingga 2019. Pada 2016, pengguna internet perempuan 7,6 persen lebih sedikit dibanding laki-laki.

Selisih angka ini bergeser dimana pada tahun 2017 pengguna internet perempuan 7,04 persen lebih sedikit dibanding laki-laki, lalu menjadi 6,34 persen pada 2018 dan 6,26 persen pada 2019. Untuk itu, penting untuk menelisik lebih jauh akar permasalahan, tantangan dan peluang perempuan dalam membangun ekonomi digital yang inklusif. 

Narasumber yang hadir mengulas tentang kesenjangan akses teknologi tentang perempuan, bagaimana G20 menyasar isu ini serta inisiatif para perempuan di bidang teknologi.

Baca juga : Bamsoet Dorong STIN Lahirkan Prajurit Perang Berpikiran Kelas Dunia

OPini dibuka oleh Kepala Balitbang Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami. Hadir sebagai narasumber: Peneliti Balitbang Hukum dan HAM Nevey Varida A, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Femmy Eka Kartika Putri, Profesor Riset Bidang Teknologi Proses Elektrokimia Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Eniya Listiani Dewi, dan Senior Project Coordinator di Krealogi by Du Anyam Esti Khoerunnisa.

Untuk diketahui, OPini merupakan salah satu terobosan Balitbang Hukum dan HAM dalam melakukan transofrmasi digital untuk merespon pandemi Covid-19. OPini digagas untuk mengubah sosialisasi yang sifatnya konvensional/tatap muka, menjadi sosialisasi partisipatif memanfaatkan aplikasi rapat daring.

OPini menghadirkan narasumber dari beragai latar belakang mulai dari peneliti, akademisi, praktisi hingga politisi. Keragaman ini diharapkan mampu menghasilkan perspektif yang kaya dan mampu menciptakan kultur ilmiah di tengah masyarakat.

Baca juga : Ramuan Jamu Dan Doa Peternak Madura Perkuat Imun Sapi Dari PMK

Pada 6 Mei 2022 lalu OPini genap berusia dua tahun. Selama pelaksanaan OPini, lebih dari 14.000 masyarakat telah bergabung membahas isu aktual yang menjadi keresahan bersama. Berbagai narasumber hadir menyumbangkan gagasan, antara lain Wakil Gubernur NTT, Anggota DPR, Gubernur Lemhanas, serta para NGO di tingkat nasional dan daerah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.