Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkes Tetapkan 6 Transformasi Kesehatan, Ini Daftarnya

Rabu, 1 Juni 2022 12:31 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Kemenkes)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menginisiasi, adanya transformasi di bidang kesehatan. Dia telah menetapkan enam transformasi yang akan dilakukan. 

Pertama adalah layanan primer. Menkes mengatakan, saat ini ada sekitar 12 ribuan Puskesmas yang tersebar di semua wilayah Indonesia. Ia menilai, jumlah tersebut tidak akan mencapai pemerataan pelayanan kesehatan. Ada sejumlah program yang akan dilakukan di antaranya menata ulang jaringan fasilitas layanan kesehatan.

Dirinya akan merevitalisasi Posyandu agar menjadi lebih formal dengan anggaran yang sesuai. Nantinya Posyandu ini bisa diatur oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 

Baca juga : Kemenkeu Terbitkan Sukuk Program Pengungkapan Sukarela

Posyandu ini akan bertindak secara lebih aktif bukan hanya melayani bayi dan ibu tapi akan melayani seluruh siklus hidup termasuk remaja, dewasa, dan Lansia. Menkes juga menilai perlu mereformasi laboratorium kesehatan masyarakat.

“Jadi setiap Puskesmas bisa melakukan layanan laboratorium misalkan 100 kali tes, kemudian di atasnya laboratorium kesehatan kabupaten/kota, di atasnya lagi laboratorium provinsi, kemudian regional, dan nasional,” kata Menkes dikutip dari situs Kemenkes, Rabu (1/6).

Transformasi kedua adalah layanan rujukan rumah sakit. Transformasi ini akan dimulai dengan tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker. Sebagai contoh untuk penyakit jantung, masalahnya tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung.

Baca juga : Menko PMK Wanti wanti Soal Mitigasi Bencana Di Kampus Inismu Pacitan

“Data yang saya miliki dari 34 provinsi yang bisa melakukan operasi pasang ring itu hanya 28 provinsi. Terus kalau pasien sudah dipasang ring juga tidak bisa, maka tindakan berikutnya adalah bedah jantung terbuka, ini jumlahnya turun lagi dari 28 provinsi kalau tidak salah ke 22 provinsi,” tutur Menkes.

Pihaknya punya target bahwa rumah sakit di seluruh provinsi pada 2024, harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker. “Akses layanan dan standar layanan tertentu untuk jantung, stroke, dan kanker saya mau rata tersedia di seluruh provinsi,” ucap Menkes.

Ketiga, kata dia, transformasi sistem ketahanan kesehatan ini kalau ada pandemi lagi supaya lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan itu masuk ke sana.

Baca juga : Jangan Remehkan Vaksinasi Sebelum Haji Dan Umroh, Ini Alasannya...

“Termasuk surveilan terhadap penyakit menular kita ingin pastikan baik lokal, nasional, maupun regional itu harus siap,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.