Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Menuju Muktamar V
IAEI Perkuat Inovasi Dan Sinergi Di Tengah Tantangan Global
Jumat, 10 Juni 2022 22:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemulihan ekonomi global akibat pandemi saat ini terus diupayakan oleh semua negara, termasuk Indonesia. Dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat Indonesia dari semua kalangan agar ekonomi Indonesia bisa segera terus tumbuh secara positif.
"Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) yang terdiri dari para ahli ekonomi Islam diharapkan sumbangan pemikiran dan partisipasinya untuk dapat menyelesaikan persoalan bangsa khususnya di bidang ekonomi dan pembangunan," ungkap Wapres KH. Maruf Amin saat menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Kerja IAEI, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jalan Senen Raya Nonor 1, Jakarta Pusat, Jumat (10/6).
Bukan tanpa alasan, permintaan Wapres tersebut juga dilatarbelakangi fakta bahwa sejauh ini sektor ekonomi dan keuangan syariah global terus mengalami pertumbuhan positif.
Baca juga : Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Turut Kendalikan Inflasi Dan Tekan Pengangguran
"Pada 2021 umat muslim mengeluarkan USD 2 triliun untuk sektor makanan, farmasi, dan gaya hidup lain berprinsip syariah," ungkapnya.
Adapun nilai tersebut, sambung Wapres, mencerminkan 8,9 persen pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Bahkan menurutnya pada 2022 pengeluaran muslim global diperkirakan tumbuh sebesar 9,1 persen.
"Potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga sangat baik. Per Desember 2021 total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp 2.050 triliun. Hal ini tentunya menjadi modal yang sangat baik dalam hal penguatan maupun ketahanan ekonomi dan keuangan Indonesia," paparnya.
Baca juga : Pemuda Mabuk Injak Dan Tendang Mobil Mewah
Pada tahun 2020 hingga 2021, program IAEI berfokus pada pembahasan isu-isu penting yang membuat IAEI semakin relevan di dalam pembangunan ekonomi syariah yang lebih inklusif di Indonesia.
"Saya gembira atas berbagai capaian dan perkembangan Ekonomi Syariah yang sudah dilaporkan oleh Ketua Umum IAEI dan ingin terus mendorong berbagai inisiatif untuk terus disempurnakan. Oleh karena itu, saya kembali menekankan bahwa tugas pengembangan Ekonomi Syariah menjadi tugas kita semua," lanjut Wapres.
Lebih lanjut, Sri Mulyani yang juga Menteri Keuangan ini menuturkan bahwa IAEI berkontribusi mengarusutamakan ekonomi syariah dalam membahas dan memberi solusi terhadap isu-isu strategis global dan nasional, seperti COP 26 yang membahas perubahan iklim, presidensi G20 Indonesia, RUU Ekonomi Syariah, RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, RUU Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga : Mantan Diplomat Malaysia Dan Anaknya Ditangkap Polisi, 102 Tanaman Ganja Disita
"IAEI di dalam melakukan kegiatan juga terus mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penelitian-penelitian ekonomi syariah dan memberikan solusi mismatch antara industri dan ekonomi syariah serta perguruan tinggi," ungkapnya.
Selain Sri Mulyani, tampak hadir dalam acara ini, Wakil Ketua Umum I IAEI Munifah Syanwani, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata, serta segenap anggota IAEI yang bergabung baik secara luring maupun daring. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya