Dark/Light Mode

Migor Curah Sudah 14 Ribu

Zulhas Minta Dipuji

Minggu, 26 Juni 2022 06:30 WIB
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau stock point Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (25/6). (Foto: Humas Kemendag)
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau stock point Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (25/6). (Foto: Humas Kemendag)

 Sebelumnya 
Ia memastikan, ketersedian migor curah di Pasar Kramat Jati aman terkendali. "(Di Pasar Kramat Jati) hampir tiap toko ada yang (migor curah) Rp 14 ribu," cetus Ketua Umum PAN itu.

Usai meninjau stock point migor, Zulhas pun mendatangi sejumlah toko. Di sana dia, menanyakan harga migor curah. Senyum Zulhas pun kembali merekah karena harga migor sudah berangsur turun dan tidak ada yang antre lagi.

Usai sidak harga migor, Zulhas juga sidak harga bahan pokok lainnya. Dia pun sempat menghampiri tukang daging. Di sana dia menanyakan soal harga daging. Pedagang mengeluhkan jualannya sepi karena pembeli takut dengan penyakit kuku dan mulut (PMK).

Baca juga : Bagus, Lebih Manusiawi Dibanding Pakai Curah

Mendengar keluhan itu, Zulhas pun membeli 2 kilogram daging seharga Rp 280.000. Selain membeli daging, di Pasar Kramat Jati, Zulhas juga membeli gula dan telur.

Sebelumnya, Zulhas menargetkan maslah migor kelar dalam waktu dua minggu dari target semula satu bulan. "Saya janji target sebulan, tapi saya yakin dua minggu, harga minyak goreng curah Rp 14 ribu stabil, aman, di mana-mana, dua minggu gitu," bebernya.

Bahkan, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masyarakat bisa membeli migor curah dengan harga Rp 14.000 per liter sebanyak maksimal 10 kilogram per hari. Pembelian dengan harga tersebut harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau dengan menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK).

Baca juga : Menkominfo: Pemerintah Sediakan Program Stimulan Siapkan Talenta Digital

Pengamat menyentil klaim Zulhas. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai manuver yang dilakukan Zulhas sangat berisiko. Sebab, membuat seakan-akan migor curah turun, padahal yang digelontorkan adalah migor curah program Pemerintah.

"Sementara harga migor curah di pasaran masih jauh di atas HET. Ini yang ditakutkan. Yakni asal klaim, padahal migor curah program pemerintah hanya ada di beberapa titik, bukan seluruh wilayah Indonesia. Yang masyarakat harapkan beli migor harga terjangkau, pasokan memadai, dan tidak perlu pakai aplikasi," ulas Bhima saat dihubungi, tadi malam.

Catatan Bhima, rata-rata harga migor curah di pasar tradisional masih di angka Rp 17.850 per kg. Anehnya, harga migor yang masih tinggi itu berada dalam momentum anjloknya harga Crude Palm Oil (CPO) hingga 27 persen selama sebulan ini.

Baca juga : Mahfud Minta Tidak Dicurigai

"Itu berarti tidak ada korelasi antara harga CPO dengan penurunan harga minyak goreng di dalam negeri. Di sini, Pemerintah gagal menghadapi permainan para pengusaha sawit," sindir Bhima.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.