Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ke Ukraina Di Tengah Bom Berdentuman

Jokowi Nggak Takut Mati

Senin, 27 Juni 2022 07:53 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma`ruf Amin memberikan keterangan pers sebelum bertolak melakukan kerja ke sejumlah negara di Eropa dan Uni Emirat Arab, di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin pagi. (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma`ruf Amin memberikan keterangan pers sebelum bertolak melakukan kerja ke sejumlah negara di Eropa dan Uni Emirat Arab, di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin pagi. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi Ukraina masih jauh dari aman dan tenang. Perang masih terus berkecamuk, bom masih seliweran, meledak di mana-mana. Namun, Presiden Jokowi tetap terbang ke Ukraina. Demi membawa misi perdamaian, sepertinya Jokowi nggak takut mati ya...

Jokowi memulai lawatannya ke luar negeri, kemarin. Dalam kunjungan ke luar negeri kali ini, Jokowi diagendakan berkunjung ke empat negara yaitu Jerman, Ukraina, Rusia, dan Uni Emirat Arab. Di Jerman, Jokowi rencananya menghadiri  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Indonesia hadir sebagai negara mitra G7, sekaligus dalam kapasitasnya sebagai pemegang Presidensi G20.

Dari Jerman, Jokowi kemudian memulai misi perdamaian. Mantan Wali Kota Solo itu mengawali kunjungan dengan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev. Misinya, mengajak Zelensky membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian. "Karena  perang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” kata Jokowi, dalam keterangannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sebelum lepas landas, kemarin.

Baca juga : Konservasi Alam Di Asia Tenggara Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Setelah menemui Zelensky, Jokowi menuju Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Misinya kurang lebih sama. "Saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” ucapnya.

Tak sedikit yang khawatir dengan kunjungan Jokowi ke Ukraina itu. Soalnya, di tempat Jokowi menemui Zelensky, perang masih berkecamuk. Ibukota Ukraina itu masih jadi sasaran rudal tentara Rusia. Kemarin misalnya,  serangan rudal Rusia dilaporkan menghantam sebuah kompleks perumahan di Kiev. Kantor berita AFP melaporkan, serangan ini melukai dua orang dan yang lainnya terkubur dalam puing-puing.

"Sirine serangan udara terdengar lagi di Kiev, setelah selama hampir tiga minggu tidak dibombardir Rusia," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko, seperti dikutip AFP, kemarin.

Baca juga : Dipuji Jokowi, Mega Mesem-mesem Bahagia

Meski kondisi masih perang, Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo memastikan keamanan Jokowi saat menemui Zelensky. Kata dia, pengamanan kunjungan Jokowi sudah dipersiapkan dengan matang. Sejak dari pekan lalu, sudah ada tim yang terbang ke Ukraina. Di sana, tim pendahuluan itu melakukan latihan dan antisipasi. Bahkan saat misalnya terjadi sesuatu, tim sudah melakukan latihan penyelamatan dan mengeluarkan presiden dari tempat kejadian.

Bahkan, lanjut dia, untuk keamanan tim sudah menyiapkan helm, rompi anti-peluru, hingga senjata laras panjang dengan amunisi yang tidak terbatas. "Kalau memang berkenan digunakan untuk kesiagaan, kita sudah siapkan semuanya," kata Tri.

Tri mengatakan, Ukraina sudah memberikan keleluasaan kepada tim untuk melakukan pengamanan. Termasuk membolehkan Paspampres membawa senjata laras panjang.

Baca juga : Menko Polhukam Benarkan Presiden Jokowi Bakal Temui Putin

Dalam pengamanan ini, Paspampres menyiapkan 39 orang yang akan mengamankan kunjungan Jokowi di kedua negara. Jumlah tersebut terdiri atas 19 orang Paspampres yang melekat dengan presiden, 10 orang tim penyelamatan (matan) dan 10 orang tim advance (pendahulu).

Tim advance diterjunkan untuk persiapan deteksi dini risiko keamanan di Ukraina. Tri mengungkapkan, saat ini kondisi di sana cenderung aman. Dia menjelaskan, kondisi yang berisiko di Ukraina hanya berada di wilayah Donetsk saja. Adapun jarak dari Donetsk ke Kiev, wilayah yang akan dikunjungi Jokowi, sekitar 380 kilometer jauhnya. Tri mengungkapkan, Pasukan yang dibawa berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), hingga Korps Pasukan Khas (Paskhas).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.