Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perkuat Ketahanan Pangan, BMKG Gencar Edukasi Petani Lewat SLI

Rabu, 13 Juli 2022 14:12 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam acara SLI Operasional, di Magelang, Jawa Tengah, Senin (11/7). (Foto: Dok. BMKG)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam acara SLI Operasional, di Magelang, Jawa Tengah, Senin (11/7). (Foto: Dok. BMKG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus menggencarkan edukasi bagi para petani lewat program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Strategi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mengantisipasi dampak perubahan iklim.

“SLI menjadi salah satu bentuk komitmen BMKG untuk turut berperan memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan kedaulatan pangan, kesejahteraan petani dan juga nelayan," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam acara SLI Operasional, di Dusun Marongan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Magelang, Jawa Tengah, Senin (11/7).

Baca juga : Sidak Stok Dan Harga Pangan Di Pasar Kota Makassar, Mentan: Kondisinya Aman

Dwikorita menyebut, petani menjadi kelompok paling rentan terdampak perubahan iklim. Kejadian iklim ekstrem akan menyebabkan kegagalan panen dan tanam, yang berujung pada penurunan produktivitas dan produksi akibat banjir dan kekeringan, peningkatan suhu udara, dan intensitas serangan hama.

Ketika petani mengalami gagal panen, sambung dia, mereka akan mengalami kerugian yang besar. Tidak hanya berdampak terhadap individu petani tersebut, tapi juga produktivitas pertanian Indonesia secara keseluruhan. Jika gagal panen terus berlanjut, otomatis ketahanan pangan nasional akan terancam. 

Baca juga : Pertambangan Ilegal Harus Jadi Perhatian Bersama

"Secara sederhana, berkurangnya produksi akan mengakibatkan harga pangan menjadi lebih mahal. Kenaikan harga dapat berdampak pada akses, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan,” paparnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.