Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Radikalisme Dan Terorisme

Bikin Program KTN, BNPT Berdayakan 250 Napiter

Jumat, 15 Juli 2022 07:55 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar (kiri) dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, saat Panen Raya Perdana Jagung di kawasan Terpadu Nusantara (KTN), Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (14/7/2022). (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar (kiri) dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, saat Panen Raya Perdana Jagung di kawasan Terpadu Nusantara (KTN), Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (14/7/2022). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah gencar melakukan pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme demi menyelamatkan bangsa dan negara. Ideologi menyesatkan itu tidak boleh hidup di Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan terobosan dan inovasi untuk memberdayakan mantan narapidana terorisme (napiter) dan penyintas teroris.

Salah satu yang dilakukan BNPT dengan membentuk Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di lima daerah. Yaitu, Garut (Jawa Barat), Temanggung (Jawa Tengah), Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), Malang (Jawa Timur) dan Morowali (Sulawesi Tengah).

Baca juga : BNPT TV Tangkal Informasi Radikalisme Dan Terorisme

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyatakan, program pengembangan KTN merupakan salah satu bentuk soft approach alias pendekatan lunak yang mengedepankan aspek kesejahteraan.

Caranya, dengan memberikan fasilitas kepada mitra deradikalisasi, mantan napiter, penyintas dan masyarakat untuk mengembangkan produktivitas ekonomi.

Kawasan ini juga dijadikan sebagai sarana reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi agar memiliki kemandirian ekonomi.

Baca juga : KTN Garut Diresmikan

“KTN diharapkan dapat mengantisipasi aksi radikalisme dan terorisme dengan pendekatan humanis guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya di wilayah KTN, melalui dukungan serta bantuan ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata,” kata Boy, saat Panen Raya Perdana Jagung di KTN, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kemarin.

Eks Kapolda Papua itu bilang, sampai saat ini, di lima daerah tersebut sudah ada ratusan orang eks napiter dan penyintas korban terorisme yang mengikuti program KTN.

Kegiatan mereka di KTN terus dibina, dibimbing dan dipantau oleh BNPT dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Baca juga : Buruan Daftar! QuBisa Bikin Program Gratis Untuk Pemuda Hadapi Industri 4.0

“Semuanya, di lima daerah itu ada sekitar 250 orang, mantan napiter dan penyintas ataupun korban terorisme,” ungkapnya.

Menurutnya, para eks napiter diberikan peluang melalui kegiatan positif berupa kemandirian ekonomi. Diberikannya fasilitas bagi mereka, merupakan amanat yang tercantum dalam undang-undang.

“BNPT memiliki tugas. Salah satunya deradikalisasi. Dalam deradikalisasi ini ada yang namanya reintegrasi. Inilah yang kami fasilitasi dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, agar para eks narapidana teroris dan masyarakat dapat mandiri,” terang Boy.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.