Dark/Light Mode

Cegah Radikalisme Dan Terorisme Di Dunia Pelayaran, Pelni Gandeng BNPT

Selasa, 29 Maret 2022 14:48 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS). Kedua lembaga itu mencegah paham radikalisme dan terorisme di dunia pelayaran.

Penandatanganan diteken Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani dan Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo, dan serta disaksikan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, di Kantor BNPT, kemarin.

Baca juga : Kawal Profesionalisme SDM Pertanian, Kementan Gandeng UNISMA

Boy bilang, banyak anak muda yang menjadi korban propaganda ideologi radikal. Kelompok radikal kian mengembangkan semangat intoleransi.

Kelompok terorisme sampai hari ini juga terus mengembangkan sayapnya melakukan propaganda dengan sering mengaitkan agama untuk kepentingan mereka.

Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Se-ASEAN

Menurutnya, dalam aktivitas pelayanan transportasi laut juga menjadi pintu masuknya ideologi radikalisme. Karena itu, Mantan Kapolda Banten tersebut menyambut baik PKS BNPT dengan unsur perusahaan negara untuk menciptakan pelayanan dan keamanan bagi setiap rakyat Indonesia dengan deteksi dini.

"Ideologi ini tidak pilih-pilih, bisa ke mana saja. Pencegahan ini memang harus totalitas kita bangun bersama seluruh elemen, terlebih PT PELNI melayani konektivitas masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lain melalui pelayanan transportasi laut, dikhawatirkan terkoneksi dengan global. Kita tidak ingin ada agenda global memecah belah Indonesia," ujar Boy, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (29/3).

Baca juga : Kemendagri Dukung Laboratorium Adminduk Di Dua Perguruan Tinggi

Sementara, Anda, panggilan akrab Tri Andayani berterima kasih kepada BNPT atas kolaborasi mencegah tindak pidana radikalisme dan terorisme di lingkungan Pelni.

"Saat ini Pelni memiliki kurang lebih 5.000 pegawai yang tersebar di darat dan laut. Untuk memastikan bahwa seluruh pegawai mendukung paham kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila, hari ini kami memperkuat hubungan dengan pihak BNPT demi menutup ruang gerak atas paham radikal dan tindak terorisme di lingkungan PT Pelni,” ungkap Anda.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.