Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan: Tiga Isu Pangan Bakal Dibahas Dalam Pertemuan G20

Kamis, 28 Juli 2022 08:55 WIB
Sekjen Kementan Kasdi Subagyono/Ist
Sekjen Kementan Kasdi Subagyono/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, ancaman perubahan iklim hingga konflik geopolitik mengakibatkan ancaman krisis pangan global dan energi. 

Kondisi multidimensi ini melatarbelakangi inisiatif untuk mengintensifkan komitmen bersama negara G20 dalam membangun sistem pertanian berkelanjutan, serta meningkatkan ketahanan pangan.

Untuk itu, sebagai Ketua kelompok kerja pertanian (Agriculture Working Group-AWG), Kementerian Pertanian melalui pertemuan tingkat deputi (Agriculture Deputy Meeting-ADM) ke-2 mengajak negara anggota G20 membahas elemen penting draf komunike/deklarasi Menteri Pertanian G20 Presidensi Indonesia tahun 2022.

Ada tiga isu prioritas utama bidang pertanian yang akan dibahas dalam ADM Ke-2 yang digelar 27-28 Juli 2022 di Yogyakarta secara hybrid.

Baca juga : Parpol Miskin Figur Bakal Keok Di Pemilu 2024

Isu pertama, Kementerian Pertanian akan mengajak negara anggota untuk mempromosikan resiliensi dan keberlanjutan dari sistem pangan global.

“Gejolak pangan yang terjadi saat ini menguji ketahanan pangan banyak negara. Diperlukan transformasi sistem pangan yang mampu membantu meningkatkan daya tahan terhadap ketersediaan pangan, kecukupan kalori dan protein,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian yang juga Ketua Delegasi ADM Kasdi Subagyono di Yogyakarta, Selasa (26/7).

Selanjutnya, Kasdi menyebutkan isu kedua yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, terkait sistem perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, dan transparan untuk keterjangkauan pangan.

“Gejolak harga pangan yang berfluktuasi serta maraknya restriksi ekspor yang dilakukan oleh beberapa negara produsen pangan, semakin membuat disrupsi ketersediaan pangan global menjadi tidak terkendali,” jelasnya.

Baca juga : Kemenkes: Alhamdulillah Kasus Mongkeypox Belum Ditemukan

Isu prioritas pertanian ketiga yang tak kalah penting, pengembangan agripreneurial inovatif melalui digitalisasi pertanian untuk meningkatkan penghidupan petani, khususnya di daerah pedesaan.

Menurut Kasdi, pemanfaatan teknologi dan inovasi termasuk digitalisasi pertanian, mempunyai peran penting dalam mendorong peningkatan produksi secara berkelanjutan.

“Digitalisasi pertanian dapat menjadi motor penggerak untuk menarik generasi muda dan perempuan, agar berpartisipasi dalam kegiatan produktif dan berkontribusi bagi kemajuan sektor pertanian,” ucap Kasdi.

Tingginya harga energi dan pupuk yang diprediksi akan berlangsung lebih lama, turut memicu kenaikan harga pangan global. 

Baca juga : PwC dan Flypower Dukung Pelaksanaan Bulutangkis Piala Presiden 2022

Apabila hal ini terjadi, Kasdi mengungkapkan prediksi berbagai lembaga internasional terkait lonjakan jumlah penduduk miskin dunia merupakan sebuah keniscayaan. 

“Melalui forum G20 ini, diharapkan dapat menghasilkan komitmen yang dapat mendorong implementasi isu prioritas utama yang diangkat,“ harapKasdi.

Dukungan terhadap isu-isu yang akan dibahas sudah dilakukan oleh Kementan sejak November tahun lalu. Untuk itu, Kasdi berharap ADM ke-2 nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi, serta mendukung ketahanan pangan tingkat global.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.