Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus PMK Hewan Ternak Kian Menurun Di Indonesia

Minggu, 7 Agustus 2022 18:09 WIB
Pemberian vaksin PMK pada hewan ternak/Ist
Pemberian vaksin PMK pada hewan ternak/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dianggap berhasil mengendalikan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal itu dapat dilihat dari penurunan kasus di beberapa provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan di tingkat desa. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/8).

Nasrullah mengatakan, saat ini terdapat 5 provinsi, 66 kabupaten/kota, 570 kecamatan dan 4.195 desa dengan kategori Zero Case alias nol kasus, karena lebih dari 2 minggu terakhir tidak terdapat kasus baru/kasus aktif, serta terjadi penurunan jumlah kasus harian.

Menurutnya, kelima provinsi tersebut, yaitu Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. 

Baca juga : Almay Tampil Mengesankan di Mandiri Indonesia Open 2022

“Ini menunjukkan hewan yang terinfeksi PMK semakin menurun, bahkan sudah tidak ada lagi laporan ditemukannya ternak yang sakit pada wilayah Zero Case,” ujarnya.

Selain itu, menurut Nasrullan, jumlah ternak sakit PMK terus menurun, hal ini dapat dilihat dengan membandingkan sejak puncak kasus pada 26 Juni 2022 sebanyak 13.518 ekor dengan jumlah kasus per 5 Agustus 2022 sebanyak 476 ekor atau turun sebesar 96,48 persen dari puncak kasus. 

Dia mengatakan, rata-rata perbandingan jumlah ternak sembuh terhadap ternak sakit PMK sebesar 61,98 persen. Sedangkan rata-rata perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK sebesar 1,07 persen.

Lebih lanjut dia mengatakan, dalam penanganan PMK, Pemerintah terus berupaya menekan penularan penyakit ini terutama di provinsi dengan penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar. Yakni, Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah sapi terbanyak dan terkonfirmasi PMK. Kemudian NTB, Jawa Barat, Aceh dan Jawa Tengah. 

Baca juga : Mowilex Raih Penghargaan Best Managed Companies Indonesia 2022

Selain itu, sebagai upaya menekan penularan, Pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi ternak sehat. Program vaksinasi hewan ternak rentan PMK harus dipercepat, dan saat ini realisasi vaksinasi sudah mencapai sekitar 1,11 juta  ekor. 

"Ini menunjukkan kegiatan vaksinasi memiliki kemampuan mengendalikan jumlah kasus PMK," ungkap Nasrullah. 

Kendati demikian, dia meminta agar masyarakat tetap mewaspadai potensi lonjakan kasus. Sebab, saat ini masih terdapat kasus di 215 kabupaten/kota yang harus segera dikendalikan. 

Oleh karena itu, surveilans dan penerapan tindakan pengobatan, pengamanan, pengetatan biosekuriti secara berkelanjutan harus tetap dilakukan bersama-sama.

Baca juga : DTI-CX Ajak Perusahaan Teknologi Kebut Transformasi Digital Indonesia

Nasrullah pun mengimbau kepada masyarakat agar penanganan PMK juga dimaksimalkan melalui 5 strategi utama. Yakni, menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, memvaksin ternak yang sehat, membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak dari wilayah zona merah ke wilayah hijau, mengisolasi ternak yang sakit dan melakukan pengobatan, melaksanakan pemotongan bersyarat.

Pihaknya terus melakukan upaya agar penyakit ini tidak menyebar ke provinsi lain.

“Kami mendorong tim gugus tugas PMK di semua wilayah waspada dan menindaklanjuti kasus di wilayah masing-masing. Dan menjaga langkah biosekuriti di tingkat desa," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.