Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Tengah Perang Dan Pandemi

RI Punya Peluang Penuhi Kebutuhan Tekstil Global

Kamis, 11 Agustus 2022 07:55 WIB
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito. (Foto: Istimewa)
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 dan konflik panjang antara Rusia dengan Ukraina memberi tekanan pada kondisi ekonomi di banyak negara. Meski waspada, Pemerintah melihat ada peluang untuk mendorong industri manufaktur, khususnya tekstil.

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito optimis industri tekstil terus tumbuh di masa pemulihan Covid-19.

Soalnya, selama pandemi saja tekstil tetap memiliki pasar yang menjanjikan. Baik di dalam, maupun luar negeri.

“Dalam dua tahun terakhir sudah terbukti bahwa tekstil dan produk tekstil tetap menunjukkan performa yang terbaik sejak 2019,” katanya kepada Rakyat Merdeka di sela-sela pameran industri dan produk tekstil terintegrasi Indo Intertex–Inatex 2022 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta kemarin.

Baca juga : Jadi Satu-satunya Perusahaan RI Yang Tembus Fortune Global 500, Pertamina Dijempolin Erick

Meski dihadapkan oleh gejolak perang antara Rusia dengan Ukraina, serta China dengan Taiwan, industri ini diyakini mampu bertahan.

Malah, Indonesia dinilainya memiliki peluang yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan tekstil global.

“Kita bisa memanfaatkan pasar-pasar yang ditinggalkan oleh pemain-pemain besar, seperti China,” tuturnya.

China merupakan negara pengekspor tekstil nomor wahid di dunia. Ia memiliki pasar tekstil sangat besar. Terutama negara-negara di Asia dan Eropa.

Baca juga : GMC Kota Tangerang Ngarep Punya Pemimpin Yang Dengerin Warganya

Adanya ketegangan antara China dengan Taiwan saat ini adalah peluang bagi Indonesia untuk gerak cepat memenuhi kebutuhan global.

“Karena sekarang China fokus dengan Taiwan maka pasarnya (China) bisa beralih ke kita,” terang Ignatius.

Hingga Juli 2022, komoditas tekstil telah mencatatkan nilai ekspor hingga 6,08 miliar dolar AS atau berkontribusi sebesar 5,51 persen terhadap total ekspor nasional.

“Dalam kondisi pandemi saja sudah terbukti ada pasar-pasar alternatif yang bisa dimasukkan pelaku industri. Misalnya dari sisi benang kain maupun garmen,” ucapnya.

Baca juga : Tiket Pesawat Mahal, Pelni Ketiban Berkah

Dikatakannya, untuk memenuhi kebutuhan global diperlukan adanya teknologi yang memadai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.