Dark/Light Mode

Di Tengah Perang Dan Pandemi

RI Punya Peluang Penuhi Kebutuhan Tekstil Global

Kamis, 11 Agustus 2022 07:55 WIB
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito. (Foto: Istimewa)
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pemerintah ingin mendorong transformasi industri tekstil yang lebih berdaya saing dan berinovasi tinggi. Sehingga dapat ber­saing dan menjawab permintaan pasar global.

“Regulasi sudah baik lalu SDM baik maka harus didukung dengan mesin yang berteknologi baru,” ingat Ignatius.

Penyelenggaraan Indointertex-Inatex 2022 diyakini akan semakin memantapkan agenda pemerintah dalam Making Indonesia 4.0.

Baca juga : Jadi Satu-satunya Perusahaan RI Yang Tembus Fortune Global 500, Pertamina Dijempolin Erick

Industri TPT Asia Pacific Rayon bersama empat mitra, yakni Duniatex, Idola Selaras Abadi (ISA), Harapan Abadi Tekstil Indonesia (HATI) dan Kabanatex, menampilkan berbagai aplikasi produk serat rayon yang mendukung transformasi Industri 4.0

Di antaranya berupa bahan garmen berteknologi terkini, seperti benang, kain printing, kain celup hingga aplikasi produk fesyen yang enggunakan serat rayon APR.

Direktur APR Basrie Kamba mengungkapkan, keikutsertaan APR dalam pameran ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam pengembangan industri tekstil yang berkelanjutan di Indonesia

Baca juga : GMC Kota Tangerang Ngarep Punya Pemimpin Yang Dengerin Warganya

“Sekaligus mendukung pemulihan ekonomi pada sektor TPT yang menjadi fokus pemerintah pascapandemi ini,” ujarnya.

Dalam pameran itu, APR juga menampilkan produk daur ulang fiber Finex yakni serat daur ulang yang ramah lingkungan dan produk serat rayon berkualitas tinggi, Lyocell.

Serat rayon APR berasal dari bahan baku yang terbarukan, terlacak, dan mudah terurai.

Baca juga : Tiket Pesawat Mahal, Pelni Ketiban Berkah

APR juga memiliki aplikasi Follow Our Fiber yang memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk melacak asal mula bahan baku kain untuk memproduksi pakaian.

Pabrik serat rayon APR berlokasi di Pangkalan Kerinci dengan berkapasitas produksi 300 ribu ton per tahun dan telah diekspor ke lebih dari 20 negara.

Di antaranya, Pakistan, India, Bangladesh, Mesir, sampai Amerika Serikat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.