Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Amankan Pangan Dan Energi Di Tengah Perang Rusia Dan Ukraina

Dunia Berutang Budi Ke Jokowi

Senin, 4 Juli 2022 07:49 WIB
Presiden Jokowi bersama Presiden Rusia. (Foto: Twitter Setkab)
Presiden Jokowi bersama Presiden Rusia. (Foto: Twitter Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada berkah besar yang dicapai Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Ukraina dan Rusia. Jokowi berhasil meyakinkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk amankan pangan dan energi bagi dunia. Sehingga dunia tidak lagi khawatir soal krisis pangan dan energi. Ini yang membuat dunia berutang budi ke Jokowi.

Selain menggempur dengan senjata perang, Rusia juga menutup jalur perdagangan bagi Ukraina. Akibatnya, ekspor Ukraina berupa gandum dan pupuk ke seluruh dunia, tertutup. Padahal selama ini, banyak negara termasuk Indonesia, bergantung dari ekspor gandum dan pupuk daru Rusia.

Tak hanya pangan, perang Rusia-Ukraina juga berimbas pada ketersediaan energi. Dunia, khususnya negara-negara Eropa kelimpungan akibat pasokan minyak dan gas yang seret imbas pemangkasan impor dari Rusia.

Baca juga : Ini Bukti, Jokowi Negosiator Dunia

Masalah itu, sudah menemui titik terang usai Jokowi bertemu dengan Presiden Putin, di Istana Kremlin, Rusia. Kepada Jokowi, Putin menjamin keamanan untuk pasokan pangan dan kemanusiaan. Kemudian, khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, Jokowi mengungkapkan bahwa Putin telah memberikan jaminan untuk dibuka lagi.

Apa yang dicapai Jokowi itu, dibenarkan oleh Direktur Wahid Institut, Yenny Wahid. Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mengaku heran, bila misi Jokowi ke Ukraina dan Rusia disebut gagal hanya karena Putin tetap melakukan serangan ke Ukraina.

Di akun Twitter miliknya, Yenny mengungkapkan, banyak sasaran yang ingin dicapai Jokowi selain konflik bersenjata. Salah satu yang tak kalah penting misalnya, mengamankan rantai pasokan bahan makanan dan energi. Misalnya, Indonesia adalah salah satu pengimpor terbesar tepung gandum karena rakyatnya doyan makan mie instan.

Baca juga : PM Inggris Ajak Sekutu Jangan Boikot KTT G20

"Nah, Jokowi memperjuangkan agar pasokan gandum dari Ukraina bisa keluar ke pasar bebas termasuk ke Indonesia, agar tidak terjadi kenaikan harga bahan makanan seperti kasus minyak goreng. Termasuk juga pasokan pupuk dari Rusia dan Ukraina, karena ini akan berakibat pada nasib petani," cuitnya di akun @yennywahid, Sabtu lalu.

Menurut dia, apa yang dilakukan Jokowi sangat luar biasa. "Tidak banyak orang bisa diterima dua belah pihak, karenanya kita musti berbangga Presiden kita mampu melakukan terobosan itu," pujinya. 

Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J Rachbini ikut memberikan acungan jempol dengan misi Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia. Menurut dia, selama 7 tahun terakhir ini, performa politik luar negeri Indonesia kurang begitu greget jika dibandingkan dengan masa Menteri Luar Negeri Adam Malik atau Ali Alatas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.