Dark/Light Mode

Gus Halim Utamakan Penurunan Stunting

Prihatin, Anak Lebih Senang Mie Instan Ketimbang Ayam

Jumat, 19 Agustus 2022 07:55 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

 Sebelumnya 
“Saya mengajak semua, pola makannya harus kita tata menyeluruh. Banyak makanan di sekitar kita yang jauh lebih bergizi daripada makan mie instan. Perbanyaklah ternak ayam, tanam pohon kelor. Itu sangat penting untuk menurunkan stunting,” terangnya.

Gus Halim pun yakin, desa-desa akan lebih mudah menangani stunting di desa, apalagi didukung dengan data desa berbasis SDGs Desa yang berbasis individu dan rumah tangga.

“Data desa yang dikumpulkan relawan desa itu bisa langsung merujuk pada keluarga dan individu penderita stunting, sehingga penangananya akan lebih mudah” jelas politisi PKB ini.

Baca juga : Prabowo Minta Jajarannya Serius Kembangkan Alutsista

Dalam kesempatan itu, Gus Halim juga menyempatkan berkunjung ke Badan Urusan Milik (BUM) Desa Pala Opat yang dimiliki Desa Tubu.

Menurutnya, BUMDesa merupakan motor penggerak yang efektif bagi desa untuk pengentasan kemiskinan dan menekan angka stunting.

Gus Halim mengingatkan, titik tekan adanya BUMDesa untuk membuka akses pemerataan terhadap (income) ekonomi demi kesejahteraan masyarakat, bukan pada pendapatan Desa.

Baca juga : Pakar IT Ingatkan Pengguna Digital Berhati hati Saat Main Internet

“Saya ucapkan selamat dengan berbagai macam gerakan yang diproduksi sejauh ini. Namun ingat, pada prinsipnya BUMDesa itu untuk kesejahteraan masyarakat bukan semata-mata untuk pendapatan Desa,” tambah Gus Halim.

Meski demikian, Gus Halim mengapresiasi eksistensi BUMDesa yang semakin hari makin bermanuver di berbagai jenis produk yang dimiliki di Desa Tubu.

Melihat beberapa varian produk yang diluncurkan, Gus Halim pun dengan tegas meminta para jajarannya membantu produk BUMDesa tersebut mendapatkan status HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Agar produk yang lahir dari sentuhan tangan kreatif warga Desa Tubu tak mudah diklaim dan diadopsi oleh bangsa lain.

Baca juga : Percepat Pulihkan Penerbangan, Ini 5 Skema Yang Diterapkan AP II

“Untuk menjaga produk ini agar tetap menjadi hak dan kekayaan masyarakat desa, saya akan meminta kepada jajaran kami untuk membantu memperkuat status kepemilikan produk ini supaya bersertifikat HAKI. Saya minta agar diproses secepatnya ke Kemenkumham,” pintanya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.