Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Kekerasan Di Pesantren

Menag Kasih Wejengan Lembaga Pendidikan Berbasis Agama

Kamis, 8 September 2022 17:42 WIB
Menteri Agama (Menag) KH. Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Istimewa)
Menteri Agama (Menag) KH. Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama (Menag) KH. Yaqut Cholil Qoumas menyoroti pola pola pengasuhan di sekolah berbasis asrama, termasuk pondok pesantren.

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mempertanyakan pola pengasuhan di lembaga pendidikan berbasis agama lantara masih ditemukan berbagai kasus kekerasan, hingga pelecehan seksual. "Yang kurang itu pola pengasuhannya," kata Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/9).

Padahal, asrama bukan cuma sekadar dididik dan dititipkan, melainkan juga diasuh. Karena orang tua dari para peserta didik tidak berada di sekitar mereka setiap saat.

Baca juga : CSIS: Perlu Reformasi Lembaga Penegak Hukum

Karena itu, Kementerian Agama terus melakukan pendekatan dan sosialisasi terhadap lembaga pendidikan berbasis asrama. Tujuannya agar kekerasan dan pelecehan seksual tidak terjadi di lingkungan sekolah.

"Kami akan terus melakukan pendekatan, sosialisasi, atau apa pun judulnya, kepada lembaga pendidikan ini supaya ada penekanan terhadap pengasuhan; karena kalau tidak, kejadian ini akan terus berulang," ujarnya.

Yaqut mengakui, Kemenag tidak bisa mengintervensi langsung ke lembaga pendidikan berbasis asrama karena ngasrama itu bersifat independen dan tidak menjadi bagian dalam struktur di Kemenag.

Baca juga : Menteri Anne Aly Beberkan Program Pendidikan Prioritas Australia

Menurut dia, Kemenag hanya bisa sebatas melakukan pendekatan dan sosialisasi terhadap lembaga pendidikan tersebut untuk berbenah. Adapun sejumlah kasus kekerasan, perundungan, hingga pelecehan seksual kerap terjadi di asrama.

Sebelumnya, yang mengagetkan publik, pemilik Pondok Tahfiz Al-Ikhlas, Yayasan Manarul Huda Antapani, dan Madani Boarding School Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Herry Wirawan, memperkosa belasan santriwati di berbagai tempat, salah satunya Pesantren Tahfidz Madani, rumah tempat korban belajar dan menghapal Al-Qur'an.

Kemudian yang terbaru, seorang siswa Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Palembang berinisial AM (17) meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan.

Baca juga : Teken Kerja Sama, RSUD Kabupaten Bekasi Jadi RS Pendidikan PresUniv

Pihak Ponpes Gontor, Selasa (6/9), mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri AM (17) oleh sesama santri.

"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata Juru Bicara Ponpes Darussalam Gontor Noor Syahid di Ponorogo, Jawa Timur. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.