Dark/Light Mode

Gandeng ESQ, KPK Bekali Paku Integritas 5 Lembaga Negara

Jumat, 26 Agustus 2022 23:23 WIB
KPK kembali menggelar Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Padang Room The Westin Jakarta, Kamis (25/8). (Foto: Istimewa)
KPK kembali menggelar Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Padang Room The Westin Jakarta, Kamis (25/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Padang Room The Westin Jakarta, Kamis (25/8). Paku Integritas batch 3 kali ini, diperuntukkan kepada Para Eselon 1 di Kemendagri, BKPM, DKPP, Kemenperin, dan Mahkamah Agung.

Dalam paparannya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan bahwa di tahun 2022 ini akan mengundang 10 Kementerian untuk mengikuti diklat sebanyak 4 batch ini. Sedangkan di akhir tahun, KPK secara khusus akan mengundang para Gubernur Provinsi, para Sekda, ketua DPRD, PJ Kepala Daerah bersama pasangannya untuk mengikuti program ini.

Baca juga : Kang Ace Perintahkan DPD II Golkar Ciamis Jaga Kekompakan

"Hingga hari ini, KPK sudah berdiri selama 18 tahun. Banyak hal yang dilalui oleh KPK khususnya kasus-kasus korupsi. Jika melihat di berita atau koran, ada sekitar 1400 orang yang bermasalah sampai saat ini. Untuk menghadapi hal tersebut saya tekankan dengan 2 pendekatan atau cara," ucap Wakil Ketua KPK itu dengan tegas.

Pria yang juga merupakan akademisi hukum Indonesia itu memaparkan dua pendeketan tersebut yakni secara eksternal (melalui sistem) dan secara internal (melalui diri sendiri/integritas). Dengan begitu, harapannya ke depan akan dapat terhindar dari perilaku atau tindakan-tindakan kolusi korupsi maupun nepotisme.

Baca juga : Gandeng Bank Mandiri, BNPT Bakal Bangun Warung NKRI

"Sistemnya kami perbaiki supaya setiap pengelolaan wewenang publik dan pengelolaan keuangan negara mampu membuat kita semua sebagai penyelenggara negara tidak korupsi. Salah satu perbaikan sistem itu bisa di design dengan teknologi terkini. Nah ini yang saya namakan cara eksternal. Namun ini saja tidak cukup, harus dengan cara internal," katanya.

Untuk itu, juga perlu cara yang kedua yakni secara integritas. Karena integritas itu kontrak dengan Tuhan. Orang-orang yang disebut tidak berintegritas adalah orang-orang yang lupa pada dirinya tentang siapa saya, di mana saya dan mau kemana saya. 

Baca juga : Berani Minta Maaf, Pengamat Puji Integritas Suharso

"Dua pendekatan ini tentunya akan disampaikan lebih detail oleh Pak Ary Ginanjar sebagai pakarnya," sambungnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.