Dark/Light Mode

Siapkan RI Jadi Raja Rumput Laut Dunia, KKP Genjot Potensi Di Tual Dan Maluku Tenggara

Kamis, 15 September 2022 13:59 WIB
Presiden Jokowi diapit Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) saat meninjau pengembangan budidaya rumput laut di Tual, Maluku Tenggara, Rabu (14/9). (Foto: Humas KKP)
Presiden Jokowi diapit Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) saat meninjau pengembangan budidaya rumput laut di Tual, Maluku Tenggara, Rabu (14/9). (Foto: Humas KKP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan rumput laut dari hasil budidaya di Tual dan Maluku Tenggara, sebagai komoditas unggulan ekspor.

Hal tersebut didasarkan pada kondisi lingkungan yang masih bagus. Sehingga, pertumbuhan rumput laut lebih cepat dan memiliki kandungan karagenan yang lebih tinggi.

“Kami beri support penuh untuk daerah-daerah potensial yang mau mengembangkan rumput laut. Seperti di Tual dan Maluku Tenggara, dan daerah potensial lainnya,” tutur Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu saat memaparkan prospek pengembangan budidaya rumput laut di depan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja di Tual, Rabu (14/9).

Indonesia mempunyai lahan marikultur seluas 12,3 juta hektare. Sedangkan yang tergarap, baru digarap 102 ribu hektare atau baru 0,8 persen.

Saat ini, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia di bawah China (FAO 2020), dan menjadi pemasok bahan baku rumput laut khusus untuk jenis Euchema cottonii.

Jika potensi itu yang ada bisa dimaksimalkan, tak mustahil Indonesia bisa menjadi raja rumput laut dunia.

Apalagi, kata Tebe, rumput laut mudah diaplikasikan dan cepat dipanen. Budidaya rumput laut terbukti menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Praktik budidaya rumput laut ramah lingkungan, emisi rendah karbon, mereduksi polutan juga berpotensi sebagai renewable resources.

Baca juga : Tawarkan Konsep Museum Bawah Laut, Pemkot Tidore Kepulauan Kunjungi Bakamla

“Rumput laut itu unik, dan ini sangat merakyat. Jika dikembangkan maksimal, bisa menjadi sumber ekonomi besar,” ujar Tebe.

Untuk itu, KKP melakukan berbagai terobosan, untuk terus mengembangkan rumput laut. Salah satunya, penyediaan bibit rumput laut berkualitas hasil teknologi kultur jaringan. Atau metode reproduksi vegetatif, yang mengembangbiakan potongan jaringan pada media, hingga membentuk individu baru.

Pengaplikasian teknologi ini dinilai dapat memperbaiki mutu bibit rumput laut.

Hingga kini, KKP telah memberi tugas kepada enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sebagai pusat penghasil bibit rumput laut kultur jaringan.

Antara lain Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dan Lombok, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, serta Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo dan Takalar.

Di samping itu, juga ada terobosan lain, melalui penyediaan sarana prasarana yang digunakan untuk memproduksi bibit rumput laut yang berkualitas. Sehingga, kebun bibit rumput laut memiliki banyak manfaat seperti penyediaan bibit rumput laut yang bermutu secara berkelanjutan, peningkatan pendapatan pembudidaya rumput laut, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan produksi rumput laut tercapai.

Sehingga, pada akhirnya, budidaya rumput laut sebagai sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi masyarakat bisa terwujud.

“Nilai ekonomis dari kebun bibit rumput laut adalah hasil bibit rumput laut yang lebih tahan penyakit, serta lebih cepat tumbuh," jelas Tebe.

Baca juga : KSP: Negara Hadir Tangani Konflik Di Maluku Tengah

Metode pembibitan rumput laut yang digunakan antara lain metode longline, metode rakit dan metode lepas dasar.

"Dengan metode ini, rumput laut yang dihasilkan lebih baik dan berkualitas. Sehingga, pembudidaya bisa lebih untung. Dengan begitu, pendapatan bisa lebih meningkat,” imbuh Tebe.

Sementara Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, Sarwono menambahkan, bibit rumput laut hasil kultur jaringan memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain, pada kondisi cuaca yang kurang baik, bibit rumput laut kultur jaringan lebih toleran.

Di samping itu, pengembangbiakan rumput laut dengan kultur jaringan dapat menghasilkan jumlah bibit yang lebih banyak dan cepat pada saat musim tanam.

"Hasil bibit rumput laut kultur jaringan, bisa lebih maksimal dan meningkat pada saat musim tanam. Sehingga  pembudidaya bisa lebih untung,” papar Sarwono.

Sejauh ini, UPT dengan wilayah kerja seperti Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, menghadapi sejumlah kendala seperti kualitas bibit, penyakit ice ice dan hama bulu kucing.

Karena itu, Balai Perikanan Budi Daya Laut (BPBL) Ambon menjadi salah satu solusi dalam mengatasi perbaikan kualitas bibit rumput laut, dalam bentuk penyediaan bibit rumput laut yang berkualitas dari metode kultur jaringan.

“Kami hadir sebisa mungkin, untuk menyelesaikan masalah yang ada pada pembudidaya. Solusinya, antara lain menyediakan bibit rumput laut yang berkualitas dari metode kultur jaringan, dan memberikan pendampingan bersama penyuluh. Serta bimbingan teknis Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB),” beber Sarwono.

Baca juga : Koalisi Besar Kepentingan Juga Besar, KIB Genjot Visi Misi Dan Kerja Nyata

Prospek potensi pengembangan budidaya rumput laut di Kota Tual ada di tiga kecamatan, dengan jumlah pembudidaya 1.335 orang.

Nilai budidaya rumput laut yang diperoleh per tahun, mencapai kurang lebih Rp 6,65 miliar.

Sementara budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara berada di 10 kecamatan, dengan jumlah pembudidaya sebanyak 1.929 orang. Nilai budidaya rumput di areal ini mencapai kurang lebih Rp 141,5 miliar.

Dalam kurun waktu 2020-2022, BPBL Ambon sudah memberikan bantuan kepada kelompok pembudidaya rumput laut di Kota Tual berupa 5 ton bibit rumput laut hasil kultur jaringan, 11 paket kebun bibit rumput laut dan 25 individu bibit planlet kepada UPTD Balai Budidaya Laut Tual.

Dalam periode yang sama, BPBL Ambon juga sudah memberikan dukungan untuk kelompok pembudidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Berupa 5 ton bibit rumput laut dan 7 paket kebun bibit rumput laut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.