Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkes: Pandemic Fund Untuk Ciptakan Dunia Yang Tangguh

Sabtu, 12 November 2022 23:07 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat membuka agenda Joint Finance Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat malam. (Foto: Antara)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat membuka agenda Joint Finance Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat malam. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komitmen dana pandemi atau Pandemic Fund yang terkumpul senilai 1,4 miliar dolar AS merupakan landasan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.

Hal tersebut dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat membuka agenda Joint Finance Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat malam.

"Dana Pandemi merupakan kemajuan besar dari prioritas G20 bidang kesehatan tahun ini," kata Budi seperti dikutip dari Antara.

Dana pandemi yang berhasil terkumpul per 24 Agustus 2022 senilai 1,4 miliar dolar AS yang berasal dari 15 negara G20 dan tiga lembaga filantropi.

Baca juga : Jokowi: Bung Karno Bukan Pengkhianat Bangsa Dan Negara

Negara dan lembaga tersebut di antaranya, Komisi Eropa  Amerika Serikat, Italia, Indonesia, China, Jepang, Jerman, Kanada, Republik Korea, Uni Emirat Arab (UAE), Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.

Sedangkan tiga filantropi yang berkontribusi pada Dana Pandemi di antaranya Bill and Melinda Gates Foundation, Rockerfeller, dan Wellcome Trust.

Sementara itu, terdapat lima negara lainnya yang telah menyampaikan niat untuk berkontribusi pada Dana Pandemi pada 2023, di antaranya Inggris, Afrika Selatan, India, Prancis, serta tambahan komitmen dari Jerman.

Budi mengatakan, G20 bidang kesehatan juga memformalkan Badan Kerja Sama Global Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT) untuk mengintegrasikan kolaborasi berbagai pihak terkait untuk distribusi dari alat diagnostik, obat-obatan dan vaksin.

Baca juga : Erick: Gerakan Musisi Dunia Untuk Perdamaian Siap Mengawali G-20

Menurut Budi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatukan seluruh badan yang terlibat, seperti Unicef, Bill and Melinda Gates Foundation, CEPI, GAVI, Global Fund, ke dalam Forum ACT.

"ACT untuk meningkatkan akses ke penanggulangan medis pandemi serta membuka jalan bagi peningkatan berbagi pengawasan genomik secara global, pengawasan perjalanan internasional melalui sistem sertifikat kesehatan yang dapat dioperasikan; dan memetakan jaringan penelitian dan pembuatan vaksin, terapi dan diagnostik," katanya.

Budi berpesan agar Dana Pandemi dipergunakan sebaik-baiknya untuk menciptakan dunia yang lebih tangguh dan tahan pandemi.

Dalam pertemuan itu, sejumlah menteri keuangan dan menteri kesehatan anggota G20 hadir secara langsung dan dalam jaringan. Di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Menteri Keuangan Afrika Selatan Enoch Godongwana, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Aljadaan, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers, dan Wakil Menteri China Dongwei Wan.

Baca juga : Gerakan Penanaman Kedelai Untuk Kemandirian Pangan

Selain membahas tentang Pandemic Fund, pertemuan puncak antara menteri keuangan dan menteri kesehatan G20 membahas tentang keberlanjutan Satuan Kerja Sektor Keuangan dan Kesehatan G20, termasuk rencana untuk memperpanjang masa kerjanya dan target-target yang harus dicapai pada 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.